Kesemrawutan Fakta-Fakta G 30 S PKI, Penculik Kembali ke Lubang Buaya Tanpa Dikenali

- 28 September 2020, 20:22 WIB
ILUSTRASI Kesemrawutan Fakta-fakta G 30 S PKI.*/
ILUSTRASI Kesemrawutan Fakta-fakta G 30 S PKI.*/ /pikiran-rakyat.com/

Walaupun terjadi kegemparan di Menteng akibat bunyi tembak-menembak, tujuh kelompok penculik berhasil dengan cepat kembali ke Lubang Buaya tanpa dikenali atau dikejar.

Sampai selambat-lambatnya sekitar pukul 5.30 pagi G-30-S telah menahan enam orang jenderal dan satu orang letnan di suatu sudut terpencil dan kurang dikenal di kota Jakarta.

Sementara itu pimpinan G-30-S berkumpul di pangkalan AURI di Halim tepat di sebelah utara Lubang Buaya.

Baca Juga: Lagu Genjer-Genjer Kerap Dianggap Proganda PKI, Lekat dengan Banyuwangi Simak ini Alasannya

Seorang kurir datang memberi tahu mereka bahwa perwira-perwira yang diculik telah tiba.

Dengan selesainya operasi penculikan pimpinan G-30-S mengutus tiga perwira mereka – Brigjen M.A. Supardjo, Kapten Sukirno dari Batalyon 454, dan Mayor Bambang Supeno dari Batalyon 530 – ke istana untuk menghadap Presiden Sukarno.

Supardjo, komandan pasukan tempur di Kalimantan, di sepanjang perbatasan dengan Malaysia, telah tiba di Jakarta tiga hari sebelumnya (28 September 1965).

Baca Juga: 9 Tanaman Hias Langka Tercantik Didunia, Ada Anggrek Juga Lho

Sukirno dan Supeno memimpin batalyon-batalyon yang ditempatkan di Lapangan Merdeka.

Sekitar pukul 6 pagi trio perwira itu, dengan berkendaraan jip melaju ke arah utara, menuju istana presiden. Bersama mereka ada dua personil lain, seorang perwira AURI, Letnan Kolonel Heru Atmodjo, dan seorang prajurit yang bertugas sebagai pengemudi jip.

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x