Mantan Atlet Dayung Berniat Menjual Medali Emas, Diduga Kesulitan Ekonomi

16 Februari 2021, 20:45 WIB
Mantan Atlet Dayung Leni Haeni /Tangkap Layar YouTube @batanghariproduction

RINGTIMES BALI - Mantan atlet dayung nasional asal Provinsi Jambi, Leni Haeni (44) mengungkapkan niatnya untuk menjual medali-medali emasnya. Sebagai atlet dayung, Leni telah menyumbangkan banyak prestasi di era 90-an.

Medali-medali kemenangan tersebut didapatkan Leni dalam berbagai kejuaraan nasional maupun internasional. Salah satunya dalam kejuaraan The World Dragon Boat Racing Championship di Taipei pada 1997.

Dilansir Ringtimesbali.com dari akun YouTube BatangHari Production, 16 Februari 2021, ia memutuskan menjadi atlet karena orang tuanya tidak mempunyai biaya untuk menyekolahkannya. Leni memulai kariernya sebagai atlet dayung sejak usia 13 tahun.

Baca Juga: Hanya Tahun 2016 Kami Dapat Tunjangan, Ternyata Para Atlet Ini 'Belum Merdeka' di HUT RI Ke-75

Tahun 2000 ia memilih untuk berhenti menjadi atlet dan pulang ke kampung halamannya di Jambi. Lalu ia pun menikah, dan sejak saat itu Leni memilih untuk fokus menjadi istri dan ibu.

Ibu dari tiga orang anak ini melakukan berbagai pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Ia pernah menjadi buruh cuci untuk menyambung hidup.

Kini Leni dan suaminya mengumpulkan sampah di sekitar tempat tinggal mereka di Desa Legok, Kecamatan Danau Sipin, Kota Jambi. Sampah-sampah tersebut dikumpulkan di bank sampah yang mereka kelola.

Baca Juga: Banyak Pemuda Tidak Jantan, Pemerintah China Akan Tambah Pelajaran Olahraga

Leni dibantu enam orang pekerja lainnya, menaiki perahu kecil dan mengumpulkan sampah di sekitar Danau Sipin sejak pagi.

Pendapatan yang dia peroleh memang tak seberapa, namun hal tersebut tidak memupuskan semangat Leni dalam melakukan pekerjaannya ini. Berapa pun penghasilannya, Leni tetap bersyukur masih diberi rezeki.

Selain mengumpulkan sampah, Leni juga membuka sekolah mendayung bagi anak-anak yang tidak mampu di sekitar rumahnya.

Baca Juga: Intip Tren Bersepeda, Olahraga Populer di Kala Pandemi

Leni berharap dengan menghabiskan waktu belajar mendayung, anak-anak ini dapat terhindarkan dari bahaya narkoba. Karena tempat ia tinggal terkenal sebagai sarang narkoba di kota Jambi.

Selain itu ia juga memberdayakan ibu-ibu rumah tangga di sekitar tempat tinggalnya untuk membuat usaha kecil-kecilan.

Niatnya untuk menjual bukti kemenangannya tersebut karena faktor himpitan ekonomi yang tengah ia hadapi.

Baca Juga: Usia Diatas 50 Tahun Masih Bisa Olahraga? Ini 5 Olahraga yang Disarankan

Selain itu juga karena ia butuh biaya untuk pengobatan anak bungsunya, Habibah, yang menderita penyakit kulit langka Epidermolysis bullosa.

Penyakit tersebut membuat sekujur kulit Habibah menjadi rapuh dan mudah terluka.

Sebelumnya pada 2012, Leni juga pernah berniat untuk menjual medali-medali emasnya. Hal ini pun akhirnya sampai ke telinga Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali.

Baca Juga: Berpolemik dengan Atlet MMA, Ini 7 Fakta Chintya Candranaya yang Gemar Lakukan Aksi Ekstrem

Zainudin mengaku prihatin mendengar niat Leni untuk menjual medali untuk biaya pengobatan putrinya. Ia telah berkoordinasi dengan Deputi IV untuk membantu semua mantan atlet yang pernah mengharumkan nama bangsa dengan prestasi mereka.***

 

Editor: Muhammad Khusaini

Tags

Terkini

Terpopuler