Network
Maka dari itu, para peneliti sudah mulai menyerukan pemberhentian penggunaan disinfektan, guna mengurangi risiko paparan bahan kimia berbahaya.
Sebaliknya peneliti lebih menyarankan penggunaan air mengalir dan sabun sebagai bahan yang aman untuk membersihkan.
Bahan kimia pembersih sebaiknya digunakan hanya pada saat diperlukan atau pada kondisi mendesak saja, terang para peneliti.
Imbauan ini sejalan dengan penjelasan Ketua Tim Pakar Percepatan Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito, yang menyebutkan bahwa cairan antiseptik pembersih yang digunakan secara berlebihan, dapat menimbulkan iritasi pada kulit.
Wiku menganjurkan agar untuk membersihkan tangan, cukup dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.***
Baca Juga: Respon China Usai WHO Akhiri Status Darurat Global COVID-19
