Toksikolog Asal Amerika Temukan Dampak Berbahaya Penggunaan Desinfektan

- 13 Mei 2023, 22:08 WIB
Penyemprotan Desinfektan Keliling
Penyemprotan Desinfektan Keliling /PIXABAY/modovisible

RINGTIMES BALI- Tim ahli toksikologi asal Amerika Serikat meminta pemberhentian penggunaan beberapa desinfektan pada tempat-tempat umum seperti perkantoran dan sekolah, karena perannya yang berbahaya bagi kesehatan manusia.

Berdasarkan penelitian diketahui bahwa sejumlah produk desinfektan mengandung amonium kuaterner, yang merupakan zat kimia berbahaya dikenal juga sebagai QAC atau ‘quat’ yang berdampak pada reproduksi akibat paparan yang berkepanjangan.

Dilansir dari Antara, Quat merupakan zat yang terkandung dalam pembersih, terutama pada produk yang mengklaim dapat membunuh 99,9% bakteri dan kuman. Zat ini terbukti berbahaya bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.

Studi lainnya menyebutkan bahwa QAC dapat menimbulkan masalah kesehatan seperti cacat lahir, infertilitas atau gangguan kesuburan, gangguan metabolisme, asma, kelainan pada kulit, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Aturan Pembatasan Dicabut, COVID-19 Korsel Kini Masuk Kategori Endemik

Faktor risiko lainnya adalah saat seseorang menghirup desinfektan semprot. Bahan kimia akan menempel bersama partikel debu dan terbawa melalui udara.

Zat beracun yang penyebarannya melalui udara ini akan semakin memperpanjang waktu paparan, hingga pada akhirnya meningkatkan risiko kesehatan manusia.

Sementara itu, penggunaan desinfektan cair pada saat COVID-19 menjadi semakin banyak. Hal ini dikarenakan aplikasinya pada hampir semua benda seperti pada lantai, toilet, gagang pintu, dan bahkan makanan.

Baik anak-anak maupun orang dewasa tergolong pada kelompok dengan resiko tinggi. Ini bisa terjadi karena penggunaan disinfektan paling banyak pada sekolah-sekolah, tempat penitipan anak, dan pada kantor.

Halaman:

Editor: Dian Effendi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x