Network
RINGTIMES BALI- Mengonsumsi gula berlebih akan memicu sejumlah masalah kesehatan atau penyakit, mulai dari diabetes, obesitas, hingga kanker.
Dokter gizi Dr. dr. Samuel Oetoro, MS,Sp.GK (K) menjelaskan bahwa selain memicu kegemukan dan kanker, gula juga bisa menyebabkan penuaan dini serta gangguan emosional.
“Gula juga membuat kita lebih emosional, membuat kita merasa segar sehabis makan, tapi setelah beberapa jam kita bisa lemas,” ucap Samel, dikutip dari Antara, Sabtu 06 Mei 2023.
Sementara itu, karena melihat resiko yang ada, sejumlah produsen makanan membuat produk yang disebut sebagai produk pengganti gula.
Baca Juga: Orang Tua Wajib Simak, Berikut Anjuran Konsumsi Gula yang Aman Bagi Anak-anak
Meskipun demikian, Samuel menyarankan masyarakat agar menghilangkan atau mengurangi konsumsi makanan manis, karena produk pengganti gula tetap saja membuat masyarakat mengkonsumsi gula namun dengan bentuk yang lain.
Menurut samuel, produk pengganti gula itu mengandung pemanis. Walaupun dari hasil penelitian terbukti aman, tetap saja yang terbaik adalah dengan melupakan rasa manis di mulut kita.
Lebih lanjut dijelaskan Samuel bahwa, jika kebiasaan mengonsumsi makanan manis tidak segera dihilangkan, maka suatu saat orang tersebut akan kembali mencari makanan manis yang mengandung gula.
Sementara itu, Dokter gizi asal Rumah Sakit Siloam Dr. dr. Inge Permadhi, MS, SpGK (K) menjelaskan bahwa gula dalam bumbu masakan masih diperbolehkan, namun dalam jumlah yang sedikit alias tidak boleh berlebihan.
