Akibat Covid-19 Berkepanjangan, Kesehatan Mental di Eropa Menurun

- 5 Maret 2023, 18:44 WIB
Ilustrasi depresi saat Covid-19.
Ilustrasi depresi saat Covid-19. /Pixabay/Kleiton Santos/

Pandemi Covid-19 sejak 2020 hingga 2022, menyebabkan peningkatan pesimis, kesedihan, stress, depresi, di berbagai negara Eropa

Di saat normal, depresi menyebar, ketika pandemi menerpa, depresi seakan tidak memiliki batas.

Efek jangka pendek obat anti depresi, diperkirakan ketergantungan pada periode tertentu.

Kesembuhan terakhir kembali kepada kemampuan dan keyakinan individu untuk pulih, sehingga obat anti depresi bisa dipangkas.

Baca Juga: 7 Penyebab Kolesterol Tinggi yang Dapat Menjadi Masalah Serius Jika Diabaikan

Efek jangka panjang obat anti depresi dengan tidak diimbangi kemampuan individu tersebut, maka bila konsumsi dipangkas, stres dan depresi akan terus menerpa fisik individu dan obat akan selalu dikonsumsi.

Kesehatan Mental tentu bergantung pada kemampuan individu memahami kondisinya. Obat anti depresi adalah opsi, menolong.

Obat tentu ada jangka waktunya dan bila dikonsumsi jangka panjang, ada risikonya. 

Baca Juga: 5 Kesalahan Diet yang Sering Dilakukan, Ternyata Boleh Makan Karbohidrat Loh!

Mental akan terbentuk situasi kuat dan kokoh, bila individu yakin dia bisa melampaui semua masalah apapun.

Halaman:

Editor: Annisa Fadilla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x