Akibat Covid-19 Berkepanjangan, Kesehatan Mental di Eropa Menurun

- 5 Maret 2023, 18:44 WIB
Ilustrasi depresi saat Covid-19.
Ilustrasi depresi saat Covid-19. /Pixabay/Kleiton Santos/

RINGTIMES BALI - Kesehatan Mental di Eropa menurun selama beberapa dekade terakhir hingga konsumsi obat anti depresi meningkat dengan pandemi Covid-19 yang cukup panjang.

Dilansir dari laman Euronews, menurut info Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), tahun 2000-2020, peningkatan tertinggi pada Ceko, dan Swedia, disusul Denmark.

Obat anti depresi disini berfungsi sebagai penurun tingkat emosional internal, penenang dalam bersikap, dan kesadaran berpikir yang dijual bebas di apotek.

Baca Juga: 9 Jenis Makanan Dapat Digunakan Untuk Mengatasi Kulit Kering   

Negara-negara Eropa memperbolehkan pemakaian obat anti depresi ini sebagai solusi sementara di luar terapi psikologi dan konsultasi dengan komunikasi internal yang disarankan dokter dan ahli.

Saat pandemi Covid-19 menerpa Eropa, beberapa negara mengalami peningkatan konsumsi obat anti depresi. Bahkan Finlandia, Norwegia, mengalami kenaikan peringkat konsumsi obat ini.

Tekanan eksternal, keadaan tidak pasti, kesepian rutinitas, serta hidup sendiri dengan kurangnya sosialisasi publik, dan faktor lainnya yang meningkatkan depresi dan berperan pada meningkatnya konsumsi obat ini.

Baca Juga: PAPDI Sebut Obesitas Bisa Jadi Pemicu Kanker

Hubungan antara Covid-19 dan situasi normal di negara-negara Eropa memiliki keterkaitan dengan kondisi individu, kemampuan mengendalikan stress dan depresi, menangani masalah, respons cepat, kembali kepada individu itu sendiri.

Halaman:

Editor: Annisa Fadilla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x