RINGTIMES BALI – Sindrom Tourette adalah gangguan berupa gerakan berulang secara tidak sengaja. Sindrom ini memengaruhi otak dan saraf seseorang untuk melakukan suatu gerakan secara tidak sengaja.
Gejala Sindrom Tourette biasanya memburuk saat bersemangat stress, depresi, maupun cemas. Gerakan secara tidak sengaja ini biasa disebut Tics. Terdapat 2 macam Tics yaitu Tics motorik dan Tics vokal.
Tics motorik melibatkan gerakan sederhana maupun komplek seperti berkedip, menjulurkan lidah, gerakan mulut, membungkuk atau yang lain. Sedangkan Tics vokal melibatkan suara sederhana maupun komplek seperti berdengkur, bersiul, mengulangi suatu perkataan, atau yang lain.
Baca Juga: 10 Makanan yang Menghambat Penuaan dan Bikin Awet Muda
Sindrom Tourette biasanya muncul pertama kali dengan gejala ringan saat anak usia 4 sampai 6 tahun. Kondisi ini biasanya memuncak saat awal remaja dan membaik di usia remaja akhir atau bahkan berhenti sendiri saat menginjak dewasa.
Menurut American Brain Foundation, sekitar 200.000 orang Amerika Serikat menunjukkan gejala Sindrom Tourette yang parah.
Sebanyak 1 dari 100 orang di Amerika Serikat mengalami gejala yang lebih ringan dan sindrom ini lebih sering terjadi pada pria daripada wanita.
Penyebab Sindrom Tourette
Sampai saat ini, belum ditemukan penyebab pasti Sindrom Tourette, bahkan belum juga ditemukan pencegahannya.