RINGTIMES BALI - Permainan olahraga untuk anak telah lama dikaitkan dengan peningkatan keterampilan sosial seseorang, etos kerja, dan rasa hormat terhadap otoritas.
Akan tetapi sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Biological Psychiatry: Cognitive Neuroscience and Neuroimaging menunjukkan bahwa partisipasi dalam olahraga tim benar-benar bermanfaat. Khususnya dalam kesehatan mental: perlindungan dari depresi.
Dilansir dari Mindbodygreen berikut ini bukti hubungan olahraga tim dan kesehatan mental.
Baca Juga: 8 Manfaat Lidah Buaya Untuk Kulit, Kesehatan, dan Pengobatan
Para peneliti memindai otak 4.000 anak-anak antara usia 9 dan 11 tahun dan mensurvei anak-anak tentang partisipasi mereka dalam olahraga dan gejala depresi mereka.
Peneliti menemukan semua anak yang aktif dalam olahraga tim memiliki hippocampus yang lebih besar—wilayah otak yang memainkan peran penting dalam memori, pembelajaran, dan respons terhadap stres.
Penyusutan hipokampus telah lama dikaitkan dengan depresi , dan peneliti menemukan anak laki-laki yang berpartisipasi dalam olahraga terorganisir tidak hanya memiliki volume hipokampus yang lebih besar, tetapi juga menunjukkan gejala depresi yang lebih sedikit daripada anak-anak lainnya.
Baca Juga: Manfaat Buah dan Air Kelapa bagi Kesehatan Menurut dr Zaidul Akbar
Sedangkan antara anak perempuan, yang bermain olahraga tim juga memiliki hippocampus yang lebih besar tetapi tidak ada hubungan dengan gejala depresi yang lebih sedikit.
Namun, pentingnya olahraga tim tampak jelas: Para peneliti menemukan korelasi antara olahraga, aktivitas otak, dan kesehatan mental lebih besar pada siswa yang berpartisipasi dalam olahraga terorganisir dibandingkan dengan permainan kasual pick-up basket atau berpartisipasi dalam seni atau musik.