Network
RINGTIMES BALI - Brain fog atau kabut otak mungkin masih terdengar asing bagi sebagian masyarakat.
Brain fog tidak bisa dianggap sebelah mata, karena bisa mempengaruhi pekerjaan atau hubungan Anda.
Brain fog adalah suatu kondisi di mana seseorang merasa sulit untuk fokus dan konsentrasi.
Brain fog bisa muncul dalam berbagai cara. Mungkin Anda tidak bisa berkonsentrasi cukup lama pada pekerjaan, percakapan, atau bahkan kata-kata yang sedang Anda baca sekarang.
Baca Juga: Bukti Olahraga Tim dapat Memperbaiki Kesehatan Mental
Bahkan tidak menutup kemungkinan karena brain fog Anda menjadi kesulitan mengambil keputusan.
Dalam kasus yang lebih parah, mungkin akan menyebabkan sakit kepala, masalah dengan penglihatan atau bahkan mual.
Penyebab brain fog
Penyebab kabut otak atau brain fog bisa jadi dikarenakan adanya gejala kekurangan nutrisi, gangguan tidur, pertumbuhan bakteri yang berlebihan akibat mengkonsumsi gula berlebihan, depresi, atau bahkan tiroid.
Namun, lebih jelasnya mengenai penyebab brain fog berikut kami ulas secara menyeluruh yang dilansir dari Parsley Health.
Baca Juga: Kenali Tanda Kelelahan Mental dan Cara Mengatasinya dalam Hidup
1. Perubahan hormon dan ketidakjelasan mental
Perubahan hormonal sering terjadi sepanjang hidup, baik selama kehamilan, pasca persalinan, menopause atau hanya perubahan tidak terduga dalam lingkungan dan gaya hidup.
Di mana pada periode tersebut seringkali membuat otak menjadi tidak jelas dan bingung.
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa 60 persen wanita mengalami kesulitan berkonsentrasi selama menopause.
Dalam beberapa kasus, perubahan suasana hati atau kebiasaan tidur dapat berkontribusi terhadap brain fog.
Baca Juga: Hubungan Autisme dan Kesehatan Mental Terhadap Penderita Autis
2. Gangguan tidur
Tidur yang buruk juga menjadi penyebab brain fog. Seperti waktu tidur dan bangun yang tidak teratur, tidur kurang dari tujuh hingga delapan jam semalam, bangun sebelum waktunya atau paparan cahaya biru sebelum tidur.
Bagaimanapun jam 10 malam dan jam 2 pagi adalah saat tubuh dan otak melakukan detoksifikasi paling banyak.
Oleh karena itu, jika tetap dalam keadaan aktif selama waktu ini maka akan mengganggu proses detoksifikasi alami tubuh dan dapat berkontribusi pada kabut.
3. Diet dan kepekaan terhadap makanan
Vitamin B12 berkontribusi pada pembentukan sel darah merah dan pemeliharaan sistem saraf pusat Anda.
Baca Juga: Jaga Kesehatan Mental: Kenali Diri Sendiri dan Berani Berbagi
Itu sebabnya kekurangan B12, mengganggu tingkat energi Anda dan menimbulkan perasaan lelah.
Kekurangan vitamin D juga bisa menjadi penyebab kabut otak karena penurunan kadar vitamin D dikaitkan dengan gangguan fungsi kognitif.
4. Stres
Stres mungkin tampak seperti tidak berbahaya, tapi stres kronis dapat mendatangkan malapetaka pada tubuh.
membuat sulit untuk berpikir jernih, lebih sulit untuk fokus, dan dapat menguras otak Anda. Belajar mengurangi stres Anda dari waktu ke waktu melalui intervensi seperti meditasi, olahraga, atau perubahan pola makan, dapat membantu ketika otak Anda terasa berkabut.
Baca Juga: Gangguan Kesehatan Mental, Pengertian, Gejala, dan Cara Pengobatan
Selain itu depresi dan kecemasan juga menjadi penyebab brain fog.
Penelitian menunjukkan bahwa ini dapat dikaitkan dengan hilangnya energi dan motivasi yang terkait dengan kondisi kesehatan mental, atau efek fisiologis pada otak yang membuatnya sulit untuk berfungsi dengan baik.
Cara mengatasi brain fog
Ada beberapa cara menghilangkan brain fog yang biasa dilakukan dokter, seperti berikut
- Mengistirahatkan sistem pencernaan bisa dengan berpuasa
- Rutin berolahraga
- Tetapkan waktu tidur yang efisien
- Konsumsi banyak sayuran,protein, asam lemak omega 3, antioksidan, vitamin dan mineral.
- Itulah beberapa cara mengatasi brain fog. Semoga bermanfaat.***
