Apa Itu Fenomena Penyakit X dan Cara Antisipasinya Menurut Ilmuwan Kesehatan

26 Mei 2023, 08:15 WIB
Ilustrasi tenaga kesehatan /WHO/Otto Bakano/

RINGTIMES BALI- Ilmuwan kesehatan tengah memberi perhatian lebih terhadap fenomena Penyakit X. Menurut para ilmuwan kesehatan, penyakit ini perlu penanganan serius dan antisipasi, guna mencegah terjadinya penyebaran wabah.

Kepala eksekutif Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi Dr. Richard Hatchett, mengatakan bahwa perlu tanggapan serius dan antisipasi fenomena Penyakit X ini.

“Ini bukan fiksi ilmiah, ini adalah skenario yang harus kita persiapkan. Ini adalah Penyakit X,” ucap Richard Hatchett, dikutip dari Antara, Kamis 25 Mei 2023.

Penyakit X sendiri, merupakan istilah yang digunakan oleh organisasi kesehatan dunia atau disebut juga WHO, untuk menyebut penyakit yang tidak diketahui komunitas medisnya, tetapi dapat menyebabkan infeksi pada manusia.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa, Penyakit X adalah penyakit baru yang belum ada cara pasti, untuk mengantisipasi agen penyebabnya. Sejauh ini, Penyakit X bisa saja berupa virus, jamur, bakteri, atau partikel lainnya.

Hatchett menjelaskan bahwa, penyakit epidemi merupakan ancaman global yang perlu tindakan kolektif. Meskipun kita tidak bisa mencegah munculnya patogen penyebab penyakit tersebut, tetapi kita bisa mencegah dampak kerusakannya.

Baca Juga: Indonesia Siap Pimpin ASEAN Implikasikan One Health untuk Cegah Wabah Zoonosis

Sementara itu, berdasarkan perkiraan Dr. Pranab Chatterjee yang merupakan seorang peneliti asal Departemen Kesehatan Internasional Johns Hopkins, Bloomberg, Penyakit X bisa datang dan menyebar lebih cepat dari perkiraan.

Menurut Chatterjee, salah satu contoh Penyakit X adalah kasus flu burung H5N1 di Kamboja, yang terjadi belum lama ini.

Sama seperti wabah-wabah sebelumnya, WHO yang mencetuskan Penyakit X pada 2018, mengatakan bahwa menurut dugaan, penyakit ini bisa saja berasal dari hewan, serta punya kemungkinan besar menyebabkan pandemi berikutnya.

Selain itu, pakar kesehatan meyakini bahwa limpahan virus bisa menjadi penyebab utama timbulnya wabah zoonosis atau penyakit dari hewan yang kemudian ditularkan kepada manusia, dan sebaliknya.

Meskipun demikian, para ahli juga mengatakan bahwa jika memang terbukti bahwa penyakit tersebut tidak bersifat zoonosis, maka dugaan sementara terjadinya pandemi adalah bioterorisme.

Peneliti dalam jurnal Pengendalian Infeksi dan Epidemiologi Rumah Sakit 2021, pernah menyebutkan bahwa pelepasan patogen hasil rekayasa laboratorium, bisa terjadi akibat kecelakaan atau melalui tindakan bioterorisme.

Sebagai antisipasi atas ancaman tersebut, para ahli medis seluruh dunia meminta adanya penambahan dana, guna mendukung upaya mereka dalam memantau potensi agen pandemi.***

Baca Juga: Ketua MPR RI Minta Kemenkes Upayakan Pencegahan Wabah Penyakit Zoonosis

Editor: Dian Effendi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler