Dokter Sebut Makanan yang Perlu Dibatasi Penderita Stroke Saat Berbuka Puasa

23 Maret 2023, 19:25 WIB
Ilustrasi dokter sebut makanan yang perlu dibatasi penderita stroke saat berbuka puasa /Freepik/@Lifestylememory

RINGTIMES BALI - Orang dengan riwayat penyakit stroke disarankan untuk membatasi makanan yang tinggi lemak, tinggi gula, dan tepung, baik saat berbuka puasa maupun saat makan sahur.

Dokter Spesialis saraf Untung Gunarto, SpS MM, di Jakarta, Selasa, 21 Maret 2023, mengatakan orang dengan riwayat penyakit stroke perlu membatasi makanan yang mengandung lemak tinggi, serta perlu menerapkan pola makan gizi seimbang.

“Individu dengan riwayat stroke perlu membatasi makanan tinggi lemak san juga makanan berbahan dasar tepung dan gula,” ujar Dokter Untung Gunarto, dilansir dari Antara News, 23 Maret 2023.

Baca Juga: Waspada Bahaya Kandungan Mikroplastik dalam Ikan, Berbahaya Jika Dikonsumsi Manusia

Dokter RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto itu menjelaskan, masyarakat perlu mengatur pola makan sehat dan gizi seimbang pada bulan puasa ini, yaitu dengan memperbanyak asupan makanan berprotein.

Menurut dr Untung Gunarto, pada prinsipnya makanan tinggi lemak yang dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan ketidakseimbangan di dalam tubuh dan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi harian.

Faktor ini juga yang menyebabkan komposisi lemak tubuh, seperti kolesterol, LDL dan HDL, serta trigliserida, dalam tubuh menjadi tidak seimbang.

Di sisi lain, dr Untung mengingatkan bahwa puasa memiliki manfaat bagi orang dengan riwayat stroke.

Baca Juga: Tips Makan Sehat untuk Sahur dan Buka Puasa Selama Bulan Ramadhan

Manfaat yang dimaksud ini yaitu saat berbuka puasa dan sahur, orang dengan riwayat penyakit stroke bisa lebih baik lagi dalam mengatur pola makannya.

Selain itu, ibadah puasa memiliki dampak positif dari segi psikologis orang dengan riwayat penyakit stroke.

Menurutnya, selama menjalankan ibadah puasa ini, hati akan lebih tenang dan intensitas kesibukan menjadi sedikit berkurang, ini akan memberi kesan relaksasi, perasaan tenang dan damai, mengurangi tingkat stress.

Dampak baik dari ibadah puasa ini yang diperlukan oleh orang dengan riwayat penyakit stroke.

Baca Juga: Waspada Bahaya Zat Karsinogen yang Terkandung Dalam Produk Kosmetik

Selain itu, ia menjelaskan bahwa ibadah puasa ini sangat mendukung mengendalikan faktor risiko penyakit mulai dari hipertensi, diabetes, obesitas, hingga depresi.

Sehingga pada intinya orang-orang dengan riwayat penyakit berat seperti stroke bisa tetap melaksanakan ibadah puasa.

Walaupun begitu ia menegaskan untuk tetap memperhatikan pola makan dan juga asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh.

Konsumsi air putih yang banyak selama berbuka dan sahur juga sangat dianjurkan.

Baca Juga: Tips Menjaga Kesehatan Mata bagi Pekerja Kantor yang Menatap Layar Komputer

Sementara itu, pakar ilmu kesehatan Prof Tjandra Yoga Aditama menjelaskan, hidangan buka puasa dan sahur sebaiknya berupa kombinasi beberapa makanan bergizi.

Kombinasi makanan tersebut antara lain makanan pokok seperti beras, jagung, ubi, dan roti dengan lauk pauk kacang kacangan seperti tempe, tahu, ikan, ayam, susu, dan juga sayuran hijau dan buah-buahan.***

 

Editor: Jero Kadek Wahyu Baratha

Tags

Terkini

Terpopuler