Ketahui Alasan Haid Datang Terlambat, Berikut Penjelasannya

- 23 November 2020, 09:52 WIB
Ilustrasi wanita haid
Ilustrasi wanita haid /Pexels

 

RINGTIMES BALI – normalnya setiap wanita mengalami haid atau menstruasi setiap bulannya. Biasanya rentang menstruasi terjadi berkisar 21 hingga 35 hari sekali terjadi pada wanita.

Akan tetapi, terjadinya menstruasi pada wanita memiliki rentang yang berbeda-beda. Ada yang lebih ataupun justru lebih lambat dari proses menstruasi yang sebelumnya.

Menstruasi yang terlambat datangnya akan menimbulkan kekhawatiran pada setiap wanita. Namun, haid yang terlewat atau terlambat terjadi bukan berarti akan menimbulkan kehamilan.

Baca Juga: 7 Larangan Saat Haid, Mana yang Sering Kamu Lakukan?

Terdapat berbagai penyebab lain yang mengakibatkan menstruasi terlambat. Secara umum, penyebab dapat berkisar dari ketidakseimbangan hormon hingga kondisi medis yang serius.

Terkadang, seorang wanita mengalami menstruasi tidak teratur setiap bulannya. Hal ini adalah kondisi yang sangat normal.

Hal ini bisa terjadi karena akan terjadi proses menopause pada wanita dewasa. Ketika tubuh mengalami transisi, maka siklus normal bisa menjadi tidak teratur. Kebanyakan wanita yang belum menopause biasanya mengalami menstruasi setiap 28 hari.

Baca Juga: 5 Mitos Menstruasi Ini Ternyata Salah, Ini Penjelasan yang Benar

Akan tetapi, seperti yang dilansir dalam Healthline, terdapat hal lain yang menyebabkan menstruasi terlambat datangnya yaitu,

  1. Stres

Stres dapat menghilangkan hormon, mengubah rutinitas harian, dan bahkan memengaruhi hipotalamus pada bagian otak yang bertanggung jawab untuk mengatur menstruasi.

Seiring waktu, stres dapat menyebabkan penyakit atau kenaikan atau penurunan berat badan secara tiba-tiba. Hal tersebut dapat memengaruhi siklus menstruasi pada wanita.

Baca Juga: 7 Tips Jitu Mengatasi Kecemasan Saat Hamil, Simak Caranya

Apabila wanita mengalami stress sehingga mengganggu proses menstruasi, maka cobalah merubah gaya hidup seperti melakukan olahraga dan berlatih teknik relaksasi tertentu.

  1. Berat badan rendah

Wanita dengan gangguan makan, seperti anoreksia nervosa atau bulimia kemungkinan akan mengalami menstruasi yang terlewat.

Dengan berat badan 10 persen di bawah kisaran normal untuk tinggi badan dapat mengubah cara fungsi tubuh dan menghentikan ovulasi.

 Baca Juga: Bayi Pelangi Pasca Keguguran, Harapan bagi Ibu Hamil

Cara mengatasinya adalah dengan mengatur kembali pola makan menambah berat badan dengan cara yang sehat agar siklus dapat kembali normal.

  1. Obesitas

Sama halnya seperti berat badan yang rendah dapat menyebabkan perubahan hormonal, begitu juga dengan kelebihan berat badan yang dialami.

Dengan melakukan diet dan olahraga perlu dilakukan agar kembali ke siklus menstruasi yang normal jika obesitas adalah faktor terlambat atau terlewatnya menstruasi.

 Baca Juga: 10 Buah yang Boleh Dikonsumsi Ibu Hamil, Diantaranya Ialah Anggur

  1. Sindrom ovarium polikistik 

Polycystic ovarian syndrome (PCOS) adalah suatu kondisi yang menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak hormon androgen pria.

Kista dapat terbentuk di ovarium akibat ketidakseimbangan hormon ini. Akibatnya, hal ini bisa membuat ovulasi tidak teratur atau bahkan berhenti sama sekali.

Hormon lain, seperti insulin, juga bisa tidak seimbang. Hal ini karena resistensi insulin yang berhubungan dengan PCOS.

 Baca Juga: 10 Manfaat Air Kelapa untuk Dikonsumsi Ibu Hamil

  1. Keluarga berencana

Wanita mungkin akan mengalami perubahan dalam siklusnya ketika menggunakan atau menonaktifkan kontrasepsi. Pil KB mengandung hormon estrogen dan progesterone yang mencegah ovarium melepaskan sel telur.

Terkadang, diperlukan waktu hingga enam bulan agar siklus dapat kembali konsisten setelah menghentikan penggunaan pil. Jenis kontrasepsi lain yang ditanamkan atau disuntikkan juga dapat menyebabkan menstruasi terlewat.

  1. Penyakit kronis

Penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit seliak juga dapat memengaruhi siklus menstruasi.

 Baca Juga: Ketahui Warna Keputihan Selama Kehamilan, Berbahaya atau Tidak?

Perubahan gula darah akan memperngaruhi perubahan hormonal. Meskipun jarang terjadi, diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur.

Sedangkan penyakit seliaka menyebabkan peradangan yang dapat menyebabkan kerusakan pada usus kecil yang dapat mencegah tubuh menyerap nutrisi penting. Hal ini dapat menyebabkan menstruasi terlambat atau terlewat.

  1. Peri-menopause dini

Kebanyakan wanita mulai menopause antara usia 45 hingga 55. Wanita yang mengalami gejala sekitar usia 40 atau lebih awal dianggap mengalami peri-menopause dini.

 Baca Juga: Cara Pengobatan Morning Sickness Saat Hamil Secara Alami di Rumah

Hal ini berarti suplai sel telur mengalami pengurangan. Akibatnya akan kehilangan menstruasi atau berakhirnya menstruasi.

  1. Masalah tiroid

Kelenjar tiroid yang terlalu aktif atau kurang aktif juga bisa menjadi penyebab menstruasi yang terlambat atau terlewat. Kelenjar ini berguna untuk mengatur metabolisme tubuh sehingga kadar hormon juga dapat terpengaruh.***

Editor: Dian Effendi

Sumber: Healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x