Kenali 6 Mitos Diabetes, Orang Kurus Tidak Terkena Diabetes

- 31 Maret 2021, 21:15 WIB
Ilustrasi cek gula darah bagi penderita diabetes
Ilustrasi cek gula darah bagi penderita diabetes /Pexels.com/PhotoMIXCompay

RINGTIMES BALI - Diabetes merupakan salah satu penyakit yang mematikan di dunia. Di mana salah satu penyebab utamanya ialah kadar gula darah yang terlalu tinggi.

Dalam hal ini, Anda perlu waspada terlebih memiliki riwayat keluarga yang mengidap penyakit ini. Sehingga penting bagi Anda untuk mengenali gejalanya.

Namun, selain itu terdapat pula mitos diabetes yang berkembang di masyarakat. Di mana masih dipertanyakan kebenarannya. Dilansir Ringtimes Bali dari thehealthy, mitos diabetes di antaranya:

Baca Juga: 6 Manfaat Serat Bagi Tubuh, Mencegah Diabetes hingga Batu Ginjal

Baca Juga: 6 Kebiasaan Terbaik Pencegah Diabetes, Berhenti Beli Makanan di Luar

1. Orang kurus tidak terkena diabetes tipe 2

Peneliti menemukan bahwa, 90 persen perderita diabetes mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Lalu 10 persen penderita diabetes tidak mengalami obesitas.

Risiko untuk mengembangkan diabetes tipe 2 sangat kompleks dan berlipat ganda. Dalam hal ini orang kurus juga dapat terkena diabetes, meski kemungkinannya kecil.

Kelebihan berat badan dan distribusi lemak, khususnya lemak visceral, dapat meningkatkan risiko diabetes.

Selain itu, genetika, riwayat penggunaan obat, riwayat kanker atau autoimun, dan kebiasaan gaya hidup, seperti konsumsi alkohol dan merokok.

Baca Juga: 6 Gejala Resistensi Insulin Penyebab Diabetes, Waspada Kaki Bengkak

Baca Juga: 5 Tanda Diabetes pada Wanita Usia 40 Tahun, Salah Satunya Bau Mulut

Baca Juga: 7 Kebiasaan Sehat Mencegah Diabetes, Salah Satunya Wajib Sarapan

2. Olahraga berbahaya bagi pengidap diabetes

Sebaliknya, justru mereka yang mengidap diabetes wajib berolahraga, guna menurunkan kadar gula darah.

Rutin berolahraga dapat sangat membantu. Dalam hal ini Kadar gula darah bisa berfluktuasi tergantung pada jenis olahraganya.

Umumnya olahraga kardiovaskular akan menurunkan gula darah sedangkan latihan beban dapat menyebabkan peningkatan gula darah.

Sehingga baik untuk segera menjadwalkan olahraga atau aktifitas fisik lainnya, bagi pengidap diabetes.

3. Pengidap diabetes tidak boleh hamil

Sebagian besar orang khawatir terhadap risiko diabetes bagi mereka dan anaknya. Yakni terkena imbas dari diabetes dan tidak dapat hamil.

Mitos ini berawal dari ketidakpahaman seseorang saat diabetes tidak terkontrol.

Namun, masih ada risiko komplikasi, seperti kelahiran prematur. Hal ini bisa terjadi jika Anda tidak dapat mengelola kadar gula darah.

Tidak jarang ditemukan wanita pengidap diabetes memiliki kehamilan yang normal. Namun, hal ini tentu perlu pemantauan yang tepat.

4. Diabetes tidak dapat disembuhkan

Peneliti menyebutkan bahwa diabetes dapat disembuhkan. Hal ini terbukti dari mereka yang mengalami diabetes tipe 2 dan bisa sembuh.

Di mana, sebagian besar mereka yang obesitas seringkali juga menderita diabetes tipe 2.

Selanjutnya mereka pun melakukan beberapa jenis operasi bypass lambung. Hasilnya mereka mengalami remisi diabetes setelah satu tahun.

5. Tidak ada cara untuk mencegahnya

Pradiabetes menjadi tahap awal yang memperingatkan Anda risiko terkena diabetes tipe 2. Di mana ini terjadi saat kadar gula darah lebih tinggi daripada yang seharusnya.

Peneliti mengungkapkan bahwa satu dari tiga orang dewasa di Amerika mengalami pradiabetes. Namun, 84 persen dari mereka tidak menyadarinya.

Melakukan tes darah secara berkala dapat membantu untuk mengetahui tubuh yang terkena pradiabetes.

Selanjutnya, Anda perlu untuk menerapkan pola hidup sehat untuk mencegah diabetes.

6. Anda akan kehilangan anggota tubuh

Mengalami diabetes tidak menandakan bahwa Anda pasti akan kehilangan anggota tubuh. Melainkan terdapat cara untuk mencegahnya.

Dalam hal ini, mengelola gula darah dan mengonsumsi obat sesuai petunjuk adalah cara terbaik untuk mencegah komplikasi termasuk kehilangan anggota tubuh.

Selain itu, melakukan pemeriksaan kaki secara keseluruhan setidaknya setiap tahun, juga dapat mencegah risikonya. Di mana luka kecil pun dapat menimbulkan konsekuensi yang menghancurkan.

Hal ini terjadi karena penyakit ini menyebabkan kerusakan saraf yang menghilangkan rasa di kaki Anda dan mengurangi aliran darah ke kaki, sehingga lebih sulit untuk disembuhkan.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: The Healthy


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah