Kenali 5 Jenis Sakit Kepala agar Tidak Salah Penanganan

- 17 Maret 2021, 12:05 WIB
5 jenis sakit kepala yang perlu Anda ketahui untuk penanganan yang tepat.
5 jenis sakit kepala yang perlu Anda ketahui untuk penanganan yang tepat. /Freepik/Yanalya

RINGTIMES BALI - Setiap orang pasti pernah mengalami sakit kepala yang berdenyut-denyut, tidak nyaman, dan mengganggu.

Meskipun sakit kepala dapat didefinisikan sebagai nyeri di bagian kepala, penyebab, durasi, dan intensitas nyeri ini dapat bervariasi sesuai dengan jenisnya.

Dikutip oleh Ringtimesbali.com dari laman Healthline pada 16 Maret 2020, berikut ini 5 jenis sakit kepala dan gejalanya.

Baca Juga: Simak 7 Gejala Anemia yang Sering Diremehkan, Waspada Sakit Kepala Berkepanjangan

Baca Juga: Simak 8 Cara Mudah Mencegah Sakit Kepala

1. Sakit kepala karena tegang

Jika Anda mengalami sakit kepala tegang , Anda mungkin merasakan sensasi nyeri yang tumpul di seluruh bagian kepala. Nyeri juga mungkin terjadi di sekitar leher, dahi, kulit kepala, atau bahkan pada otot bahu.

Siapa pun dapat mengalami sakit kepala tegang kerena sakit kepala jenis ini sering kali dipicu oleh stres.

2. Sakit kepala cluster

Sakit kepala cluster ditandai dengan rasa terbakar yang parah dan nyeri menusuk. Rasa nyeri ini terjadi di sekitar atau di belakang mata dan di sisi wajah.

Baca Juga: 7 Tanda Terlalu Banyak Minum Air Putih, Salah Satunya Sakit Kepala

Baca Juga: 5 Makanan Penyebab Sakit Kepala, Batasi Makan Cokelat hingga MSG

Bahkan terkadang pada sisi yang terkena sakit kepala terjadi pembengkakan, kemerahan, atau bahkan hingga keluar keringat.

Sakit kepala ini terjadi secara berurutan dan biasanya dapat berlangsung muali dari 15 menit hingga tiga jam.

Kebanyakan orang mengalami sakit kepala cluster satu hingga empat kali dalam sehari, dan waktunya nyaris sama setiap hari, selama cluster. Setelah satu sakit kepala hilang, sakit kepala lainnya akan segera menyusul.

Baca Juga: Gejala Virus Nipah yang Wajib Diketahui, Salah Satunya Sakit Kepala

Serangkaian sakit kepala cluster bisa terjadi setiap hari selama berbulan-bulan. Sakit kepala cluster lebih sering terjadi pada musim semi dan musim gugur. Sakit kepala cluster tiga kali lebih sering terjadi pada pria.

3. Migrain

Nyeri migrain adalah denyutan hebat dari dalam kepala. Nyeri ini bisa berlangsung berhari-hari. Sakit kepala secara signifikan dapat membuat terbatasnya kemampuan untuk menjalankan rutinitas harian.

Migrain berdenyut-denyut dan biasanya terjadi pada satu sisi. Orang dengan sakit kepala migrain seringkali sensitif terhadap cahaya dan suara, mual dan muntah juga biasanya terjadi.

Baca Juga: 7 Makanan Pemicu Sakit Kepala, Ternyata Salah Satunya Telur

Beberapa migrain didahului oleh gangguan pengelihatan seperti melihat lampu berkedip, lampu berkiluan, garis zig-zag, bintang ataupun titik buta. Satu dari lima orang akan mengalami gejala ini sebelum sakit kepala dimulai.

Wanita tiga kali lebih mungkin terkena migrain daripada pria. Orang dengan gangguan stres pascatrauma juga memiliki peningkatan risiko migrain.

Faktor lingkungan juda dapat memicu migrain, seperti gangguan tidur, dehidrasi, melewatkan makan, fluktuasi hormon, dan paparan bahan kimia.

4. Alergi atau sakit kepala sinus

Terkadang sakit kepala terjadi akibat reaksi alergi. Rasa nyeri sakit kepala sinus sering kali terfokus di area sinus dan di depan kepala.

Sakit kepala migrain biasanya salah didiagnosis sebagai sakit kepala sinus. Faktanya, hingga 90 persen dari ‘sakit kepala sinus’ sebenarnya adalah migrain. Orang yang memiliki alergi musiman kronis atau sinusitis rentan terhadap sakit kepala semacam ini.

Sakit kepala sinus diobati dengan mengencerkan lendir yang menumpuk dan menyebabkan tekanan sinus.

5. Sakit kepala karena hormon

Wanita biasanya mengalami sakit kepala yang terkait dengan fluktuasi hormonal . Menstruasi, pil KB, dan kehamilan dapat memengaruhi kadar estrogen yang dapat menyebabkan sakit kepala.

Sakit kepala yang terkait secara khusus dengan siklus menstruasi juga dikenal sebagai migrain menstruasi. Ini dapat terjadi tepat sebelum, selama, atau tepat setelah menstruasi, serta selama ovulasi.

Diperkirakan sekitar 60 persen wanita penderita migrain juga mengalami migrain saat menstruasi.

Demikian lima jenis sakit kepala yang perlu diketahui agar dapat melakukan penanganan yang tepat.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah