Gejala Virus Nipah yang Wajib Diketahui, Salah Satunya Sakit Kepala

- 31 Januari 2021, 10:15 WIB
Berikut gejala virus nipas yang wajib diketahui seperti, sakit kepala
Berikut gejala virus nipas yang wajib diketahui seperti, sakit kepala /PEXELS/Andrea Piacquadio


RINGTIMES BALI -
Mengenali gejala dan tanda tertular virus nipah adalah hal yang wajib bagi semua orang, seperti sakit kepala. Apalagi Virus Nipah (NiV) adalah virus zoonosis yang ditularkan dari hewan ke manusia .

Ada banyak sekali gejala virus nipah seperti sakit kepala dan sebagainya. 

Umumnya Orang yang terinfeksi awalnya mengalami gejala termasuk demam, sakit kepala, mialgia (nyeri otot), muntah dan sakit tenggorokan. Ini dapat diikuti dengan pusing, mengantuk, kesadaran yang berubah, dan tanda-tanda neurologis yang mengindikasikan ensefalitis akut.

Baca Juga: 2 Tanaman Obat Asam Lambung di Rumah, Segera Tanam Jahe dan Jeruk Nipis

Beberapa orang juga dapat mengalami gejala pneumonia atipikal dan masalah pernapasan yang parah, termasuk gangguan pernapasan akut. Ensefalitis dan kejang terjadi pada kasus yang parah, berkembang menjadi koma dalam 24 hingga 48 jam.

Tanda dan gejala awal infeksi virus Nipah tidak spesifik, dan diagnosisnya sering tidak dicurigai pada saat datang. Hal ini dapat menghalangi diagnosis yang akurat dan menciptakan tantangan dalam deteksi wabah, tindakan pengendalian infeksi yang efektif dan tepat waktu, dan kegiatan tanggapan wabah.

Gejala virus nipah pada setiap orang sangat berbeda, tergantung dari penyakit bawaan hingga kondisi tubuh saat itu.

Baca Juga: 3 Tanaman Obat Asam Urat di Rumah, Segera Tanam Pohon Sirsak

Selain itu, setelah mengetahui gejalanya akan dilakukan pengambilan sampel klinis dan waktu yang dibutuhkan untuk memindahkan sampel ke laboratorium dapat mempengaruhi keakuratan hasil laboratorium.

Infeksi virus nipah dapat didiagnosis dengan riwayat klinis selama fase akut dan fase penyembuhan penyakit. Tes utama yang digunakan adalah reaksi berantai polimerase waktu nyata (RT-PCR) dari cairan tubuh dan deteksi antibodi melalui enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA).

Halaman:

Editor: Putu Diah Anggaraeni

Sumber: WHO


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x