Hati-hati 7 Makanan Terburuk Penurun IQ dan Kecerdasan Otak

- 3 Maret 2021, 21:15 WIB
Ilustrasi ikan tuna yang tinggi merkuri yang buruk untuk otak
Ilustrasi ikan tuna yang tinggi merkuri yang buruk untuk otak /PIXABAY/bigtorica

RINGTIMES BALI - Makanan memiliki berbagai kandungan yang dapat mempengaruhi kesehatan, baik fisik maupun mental.

Penting diketahui bahwa kandungan pada makanan juga dapat mempengaruhi kecerdasan seseorang.

Hal ini terjadi karena zat yang dapat meningkatkan kinerja otak. Buah beri dan brokoli adalah contoh makanan yang mencerdaskan otak.

Namun sebaliknya, terdapat pula beberapa makanan yang dapat melemahkan kinerja otak dan menghilangkan daya ingat. Sehingga menurunkan IQ dan kecerdasan otak.

Dilansir Ringtimes Bali dari thehealthy, terdapat beberapa makanan yang dapat buruk untuk otak, di antaranya:

Baca Juga: 8 Cara Mencerdaskan Otak, Salah Satunya Mandi dengan Mata Tertutup

1. Tuna

Beberapa ikan seperti tuna, todak, hiu, dan makarel, memiliki kandungan merkuri yang tinggi dibanding ikan lainnya.

Di mana penelitian menemukan bahwa seseorang yang memiliki kadar logam berat yang tinggi dalam aliran darahnya, mengalami penurunan fungsi kognitif sebesar 5 persen.

Bukan berarti Anda harus berhenti mengonsumsi ikan. Anda dapat mengatasinya dengan mengurangi konsumsi ikan dengan merkuri tinggi.

Anda dapat pula menggantinya dengan konsumsi ikan salmon liar atau ikan trout danau.

Baca Juga: 5 Hal Berikut Dapat Menguatkan Otak, Salah Satunya Minuman Beralkohol

2. Alkohol Berlebih

Terlalu banyak mengonsumsi alkohol dapat menjadi racun bagi otak. Di mana alkohol dapat merusak otak terutama pada bagian hipokampus.

Untuk melindungi otak, baik untuk Anda mengurangi konsumsi alkohol perharinya.

3. Daging Olahan

Bagi mereka yang gemar mengonsumsi daging, maka tingkat risiko terkena demensia akan tinggi.

Demensia umumnya dialami oleh mereka yang mengonsumsi daging olahan, seperti sosia, daging yang diawetkan, dan lainnya.

Sebaliknya, mereka yang mengonsumsi buah-buahan, sayuran, makanan laut, dan unggas, cenderung memiliki risiko demensia yang lebih rendah.

Lemak jenuh yang terkandung dalam daging olahan, dapat menyebabkan pengurangan jaringan otak dan peradangan. Sehingga dapat menurunkan kecerdasan.

Baca Juga: Kenali 9 Tanda Orang Cerdas, Salah Satunya Mudah Cemas

4. Makanan Cepat Saji

Makanan cepat saji memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi. Beberapa contohnya seperti burger, hotdog, dan kentang goreng.

Kandungan lemak jenuh ini menghambat perlawanan pada plak penyebab alzheimer.

Selain itu, kandungan natrium pada makanan cepat saji juga menyebabkan kabut otak. Di mana natrium yang tinggi dapat membatasi darah yang menuju otak.

Selanjutnya, dapat merusak fokus, keterampilan organisasi, dan memori.

Baca Juga: Kenali 5 Kelebihan Orang yang Berantakan, Salah Satunya Jenius

5. Gorengan

Makanan yang digoreng dapat meningkatkan berat badan dan melemahkan otak di saat yang sama.

Penelitian menemukan bahwa orang-orang yang mengonsumsi gorengan memiliki hasil tes kognitif yang lebih rendah dibanding mereka yang tidak.

Sebaliknya, mereka yang rutin mengonsumsi makanan nabati, memiliki skor yang lebih tinggi.

Hal ini terjadi karena adanya peradangan dan pengurangan ukuran jaringan otak oleh gorengan.

Baca Juga: Jenis Ikan Tuna yang Dapat Merusak Perkembangan Otak dan Sistem Saraf Bayi, Ibu Hamil Wajib Baca

6. Minuman dengan Pemanis

Kandungan gula yang tinggi pada minuman dapat menyebabkan kerusakan neurologis, karena memicu peradangan.

Penelitian menemukan bahwa orang-orang yang sering mengonsumsi minuman manis, memiliki daya ingat yang lebih buruk, volume otak yang lebih kecil, serta hipokampus yang lebih kecil, dibanding mereka yang tidak.

Cobalah untuk mengurangi konsumsi gula pada minuman Anda.

Baca Juga: Simak 5 Makanan yang Dapat Mencerdaskan Otak, Salah Satunya Keju

7. Karbohidrat Olahan

Nasi putih, roti putih, pasta putih, dan makanan olahan lainnya memiliki indeks glikemik yang tinggi. Sehingga dapat memberikan lonjakan besar dalam gula darah.

Di mana selanjutnya, memberikan efek buruk pada otak dan kesehatan mental Anda.

Penelitian menemukan bahwa makanan dengan indeks glikemik tinggi dapat meningkatkan risiko depresi, terlebih pada wanita pascamenopause.

Anda dapat menggantinya dengan mengonsumsi banyak serat, buah, sayuran. Selain itu, Anda dapat mengganti karbohidrat putih dengan karbohidrat kompleks, seperti roti, gandum, dan beras merah.***

Editor: Putu Diah Anggaraeni

Sumber: The Healthy


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x