Karena kacang tanah penuh dengan lemak, protein, dan serat yang menyehatkan, mereka menjadi camilan yang memuaskan. Mengonsumsi dalam jumlah sedang dapat membantu seseorang mempertahankan berat badan yang sehat.
Penelitian menemukan bahwa wanita yang makan kacang-kacangan, termasuk kacang tanah, dua kali seminggu memiliki risiko sedikit lebih rendah mengalami kenaikan berat badan dan obesitas selama 8 tahun dibandingkan mereka yang jarang makan kacang.
Sebuah penelitian berskala besar menemukan bahwa mengonsumsi kacang tanah dan kacang-kacangan lainnya dapat mengurangi risiko seseorang mengalami obesitas selama 5 tahun.
Baca Juga: 5 Efek Samping Mengkonsumsi Madu, Sebabkan Keracunan hingga Diare
Mengelola kadar gula darah
Kacang merupakan makanan yang sangat baik untuk penderita diabetes atau yang berisiko terkena diabetes. Kacang memiliki indeks glikemik (GI) rendah, yang berarti tidak menyebabkan lonjakan besar pada kadar gula darah.
Ahli gizi melihat makanan dengan GI 55 atau lebih rendah sebagai makanan GI rendah, dan makanan dengan GI lebih dari 70 adalah makanan GI tinggi. Kacang tanah memiliki skor GI 23, menjadikannya makanan GI rendah. Pelajari lebih lanjut tentang skala GI di sini.
Baca Juga: 3 Efek Samping Makan Kurma Terlalu Banyak, Dapat Sebabkan Sakit Perut
Kacang tanah membantu mengontrol kadar gula darah karena relatif rendah karbohidrat tetapi tinggi protein, lemak, dan serat. Serat memperlambat proses pencernaan, memungkinkan pelepasan energi yang lebih stabil, dan protein membutuhkan waktu lebih lama untuk dipecah daripada karbohidrat sederhana.
Penelitian menunjukkan bahwa makan selai kacang atau kacang tanah dapat membantu wanita dengan obesitas dan risiko diabetes tipe 2 yang lebih tinggi untuk mengelola kadar gula darah mereka.***