- Kebingungan
- Emosi yang berubah
- Hilangnya kendali otot
- Hilangnya kontrol kandung kemih
Hubungan Stroke dan Kejang
Stroke menyebabkan otakmu terluka. Cedera pada otak menyebabkan pembentukan jaringan parut, yang memengaruhi aktivitas listrik di otakmu. Mengganggu aktivitas kelistrikan dapat menyebabkan kamu mengalami kejang.
Baca Juga: Menguntungkan, 7 Peluang Usaha yang Masih Sedikit Pesaing, Anda Harus Coba
Adapun risiko kejang pasca stroke, paling tinggi terjadi dalam 30 hari pertama setelah stroke. Kamu lebih mungkin mengalami kejang akut dalam waktu 24 jam setelah stroke parah, stroke hemoragik, atau stroke yang melibatkan korteks serebral.
Jika sudah 30 hari sejak kamu mengalami stroke dan kamu belum pernah mengalami kejang, risiko kamu mengalami penyakit epilepsi rendah. Namun, jika kamu masih mengalami kejang lebih dari sebulan setelah pemulihan stroke, kamu berisiko lebih tinggi terkena epilepsi.
Epilepsi adalah kelainan pada sistem saraf. Orang dengan epilepsi mengalami kejang berulang yang tidak terkait dengan penyebab spesifik apa pun.
Baca Juga: Waspadai Gejala Menopause pada Wanita, Salah Satunya Nyeri Sendi dan Payudara
Pertolongan Pertama Kejang Pasca Stroke
Jika kamu melihat seseorang mengalami kejang, lakukan hal berikut:
- Tempatkan atau gulingkan orang yang mengalami kejang ke samping. Ini akan membantu mencegah tersedak dan muntah.
- Letakkan sesuatu yang lembut di bawah kepala mereka untuk mencegah cedera lebih lanjut pada otak mereka.
- Kendurkan semua pakaian yang tampak ketat di leher mereka.
- Jangan batasi gerakan mereka kecuali mereka berisiko melukai diri sendiri.
- Jangan memasukkan apapun ke dalam mulut mereka.
- Singkirkan benda tajam atau padat yang mungkin bersentuhan selama kejang.
- Perhatikan berapa lama kejang berlangsung dan gejala yang muncul. Informasi ini akan membantu petugas darurat memberikan perawatan yang tepat.
Baca Juga: Selain Segar, Buah Ceri Ternyata Baik Dikonsumsi untuk Penderita Diabetes