Bayi Pelangi Pasca Keguguran, Harapan bagi Ibu Hamil

22 November 2020, 21:48 WIB
Ilustrasi Bayi /PIXABAY/jelly

RINGTIMES BALI – bagi setiap pasangan suami istri, memiliki anak merupakan pemberian anugerah terindah. Namun, pernah mengalami keguguran atau kehilangan bayi adalah peristiwa buruk bagi ibu hamil utamanya.

Kondisi tersebut dapat menjadikannya trauma akan kejadian yang dialaminya. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa setelah mengalami keguguran, seseorang tersebut masih bisa memiliki calon bayi lagi.

Keadaan tersebut menciptakan munculnya istilah “Rainbow Baby (bayi pelangi)”. Bayi pelangi adalah istilah yang diberikan untuk bayi sehat yang lahir setelah keguguran, kematian neonatal, atau kehilangan bayi.

Baca Juga: Tips Agar Persalinan Normal bagi Ibu Hamil, Berikut Caranya

Istilah “bayi pelangi” berasal dari ide tentang pelangi yang muncul di langit setelah badai, hujan lebat atau setelah waktu yang gelap dan bergejolak. Istilah ini melambangkan harapan baru setelah melewati masa-masa yang sulit bagi wanita.

Bagi mereka yang pernah mengalami kehilangan bayi, memiliki bayi pelangi adalah pengalaman yang luar biasa, terutama bagi orang tua yang pertama kali mengalaminya.

Kehamilan bayi pelangi menimbulkan rasa yang penuh dengan kegembiraan, refleksi, serta emosi campur aduk.

Baca Juga: Ketahui Warna Keputihan Selama Kehamilan, Berbahaya atau Tidak?

Kehamilan pelangi yang berhasil membawa emosi campur aduk berupa kesenangan dan ketakutan yang luar biasa seperti perasaan cemas ataupun rasa bersalah.

Perasaan bersalah dan sedih atas kehilangan bayi dan kebahagiaan setelah kelahiran bayi yang sehat sering kali terjadi setelah kelahiran pelangi. Merasa sedih atas kehamilan yang terjadi sebelumnya adalah hal yang normal.

Meskipun rasanya mustahil untuk sepenuhnya pulih secara emosional dari rasa sakit dan kesedihan karena kehilangan bayi. Namun ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memberikan ketenangan agar tidak cemas.

Baca Juga: 8 Makanan yang Harus Dihindari Selama Masa Kehamilan

Apabila ibu hamil ingin calon bayinya sehat, maka penting untuk mengatur emosi yang campur aduk akibat pengalaman sebelumnya.

Cobalah membagikan kecemasan dengan pasangan, keluarga, atau orang yang pernah mengalaminya. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan ketenangan dan kelegaan usai berbagi cerita.

Selain itu, dengan membuat jurnal mungkin berguna untuk mencatat dan meluapkan perasaan dan emosi meskipun dalam bentuk tulisan tanpa berbicara dengan orang lain.

Baca Juga: Resep Ramah Kehamilan, Mudah dan Praktis Olah Buah Lemon

Ketika bayi pelangi masih dalam kandungan dan ibu hamil masih mengalami kecemasan bahwa kejadian tersebut akan terulang lagi. Cobalah melakukan beberapa breathing exercise (latihan pernapasan) untuk menenangkan pikiran.

Selain itu, menghitung tendangan bayi adalah salah satu cara untuk memantau kesehatannya. Memasuki usia kandungan sekitar 28 minggu, tendangan bayi dapat dihitung pada waktu yang sama setiap hari.

Terlepas dari itu, menjaga pola makan yang sehat, olahraga yang teratur, serta mengikuti parenting class adalah hal yang bisa menjaga kesehatan ibu dan calon bayi pasca keguguran.

Baca Juga: Ketahui Manfaat Mengonsumsi Telur Selama Kehamilan

Wanita yang pernah mengalami keguguran memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami depresi dan kecemasan pasca persalinan. Emosi yang campur aduk bisa menjadi penyebab depresi pasca persalinan.

Namun bagi orang tua yang mengalami kehilangan, bayi pelangi juga merupakan pengingat yang berharga.***

Editor: Dian Effendi

Sumber: Boldsky Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler