Waspada, Stroke Ternyata Bisa Menjadi Penyebab Dimensia, Baca Penjelasannya Berikut

18 Desember 2020, 21:15 WIB
Waspada, Stroke Ternyata Bisa Menjadi Penyebab Dimensia, Baca Penjelasannya Berikut. /Photo by Andrea Piacquadio

RINGTIMES BALI - Demensia mengacu pada sekelompok gejala yang mengakibatkan penurunan kognitif, termasuk masalah dengan memori, komunikasi, dan konsentrasi.

Demensia bisa terjadi setelah otak kamu rusak karena cedera atau penyakit. Salah satu penyakit yang dapat menyebabkan dimensia yaitu stroke.

Dilansir Ringtimes Bali dari laman Healthline, stroke dapat terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu.

Baca Juga: Kampanye ShopeePay Semua Rp1 Cetak Rekor Baru dengan Lebih dari 100.000 Voucher Terjual pada 12 Meni

Jika stroke terjadi karena pembuluh darah pecah, hal ini disebut stroke hemoragik. Meskipun jenis stroke ini lebih jarang terjadi, kemungkinan besar menyebabkan kematian.

Namun jika stroke kamu terjadi karena pembuluh darah tersumbat oleh bekuan darah, dikenal sebagai stroke iskemik. Jenis stroke ini menyumbang 87% dari semua stroke.

Jika aliran darah hanya terputus untuk waktu yang singkat, itu dikenal sebagai serangan iskemik sementara (TIA), atau stroke ringan. Gejala TIA berlangsung kurang dari 24 jam sebelum menghilang.

Baca Juga: Herbal Alami Berikut dapat Mengobati Gejala Menopause pada Wanita, Simak Daftarnya

Baik stroke iskemik dan TIA berhubungan dengan demensia vaskular. Demensia vaskular adalah bentuk demensia kedua yang paling umum.

Demensia vaskular dapat menyulitkan kamu untuk memproses informasi. Meskipun merupakan masalah pasca stroke yang umum, tidak semua orang yang mengalami stroke berisiko mengalami demensia vaskular.

Risiko kamu mengidap dimensia vaskular tergantung pada lokasi dan tingkat keparahan stroke. Usia, jenis kelamin, dan riwayat keluarga juga merupakan faktor penyebabnya.

Baca Juga: Menguntungkan, 7 Peluang Usaha yang Masih Sedikit Pesaing, Anda Harus Coba

Perlu dicatat bahwa orang dewasa di atas usia 65 tahun yang memiliki risiko tinggi terkena stroke juga memiliki risiko tinggi demensia yang tidak terkait dengan stroke.

Berdasarkan penelitian,  sekitar 10 persen orang yang pernah mengalami stroke akan mengalami demensia dalam tahun pertama setelah terkena stroke.

Gejala demensia vaskular dapat bervariasi dari orang ke orang dan dari tipe ke tipe. Jika kamu pernah mengalami stroke, kamu mungkin menemukan bahwa gejala terjadi secara tiba-tiba.

Baca Juga: Patut Ditiru! Ini 7 Kebiasaan Orang Jepang yang Bisa Bikin Sukses, Salah Satunya Antri

Gejala biasanya terjadi lebih bertahap ketika demensia vaskular adalah akibat dari kondisi lain, seperti penyakit pembuluh darah kecil.

Gejala kognitif awal dari demensia vaskular meliputi:

  • Masalah dengan perencanaan
  • Kesulitan mengikuti petunjuk, seperti saat memasak atau mengemudi
  • Perasaan lambat atau bingung
  • Kesulitan berkonsentrasi

Jika demensia vaskular kamu masih dalam tahap awal, kamu mungkin juga mengalami masalah dengan kehilangan ingatan ringan, dan kesadaran spasial.

Baca Juga: Wanita Wajib Perhatikan 3 Resiko Memakai Celana Dalam Ketat Bagi Kesehatan

Perubahan suasana hati juga biasa terjadi. Hal itu bisa meliputi depresi, kegelisahan, dan perubahan suasana hati yang cepat.***

Editor: Dian Effendi

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler