Gagal Jantung Terjadi Setelah Serangan Jantung, Kenali Gejala dan Penyebabnya

27 November 2020, 20:25 WIB
Gagal Jantung Terjadi Setelah Serangan Jantung, Kenali Gejala dan Penyebabnya /freepik.com

RINGTIMES BALI – gagal jantung berbeda dengan serangan jantung. Hal tersebut juga dapat diketahui pada gejala dan penyebabnya. Namun, keduanya merupakan penyakit kronis yang perlu segera ditangani.

Gagal jantung atau dikenal dengan istilah heart failure dalam istilah medis adalah kondisi jantung yang melemah secara perlahan dan dalam waktu yang lama. Hal ini dapat mengakibatkan jantung tidak mampu lagi memompa darah ke seluruh tubuh.

Gagal jantung ditandai dengan ketidakmampuan jantung untuk memompa suplai darah yang cukup ke tubuh. Tanpa aliran darah yang cukup, semua fungsi utama tubuh yang berkaitan dengan organ jantung akan terganggu.

Baca Juga: Lakukan Pertolongan Pertama Serangan Jantung Demi Selamatkan Nyawa

Pada beberapa orang dengan gagal jantung, jantung mengalami kesulitan untuk memompa cukup darah untuk mendukung organ lain di dalam tubuh.

Sebagian orang kemungkinan mengalami pengerasan dan pengerasan otot jantung sehingga menghalangi atau mengurangi aliran darah ke jantung.

Gagal jantung bisa terjadi dan memengaruhi sisi kanan atau kiri jantung, atau bahkan terjadi pada keduanya secara bersamaan. Hal ini bisa menjadi kondisi akut dalam jangka pendek atau kronis yang berkelanjutan.

Baca Juga: Makanan yang Perlu Dihindari bagi Penderita Penyakit Jantung, Simak Ulasannya

Pada penderita gagal jantung akut, gejalanya muncul tiba-tiba tetapi bisa hilang dengan cukup cepat. Kondisi ini sering terjadi setelah serangan jantung. Kemungkinan berasal dari masalah pada katup jantung yang mengontrol aliran darah di jantung.

Namun, pada gagal jantung kronis, gejalanya terus berlanjut dan tidak membaik seiring waktu. Sebagian besar kasus gagal jantung bersifat kronis.

Melansir dari Healthline, Sekitar 5,7 juta orang Amerika mengalami gagal jantung, menurut centers of disease control and preventation (CDC) menunjukkan bahwa kebanyakan dari orang-orang yang mengalami gagal jantung adalah laki-laki.

Baca Juga: Makanan Pencegah Risiko Serangan Jantung hingga Stroke, Simak Berikut Ini

Akan tetapi, wanita lebih mungkin meninggal akibat gagal jantung jika kondisinya tidak segera ditangani.

Penyakit gagal jantung ini dapat diketahui dengan timbulnya beberapa gejala gagal jantung, diantaranya:

  • Kelelahan yang berlebihan
  • Kenaikan berat badan tiba-tiba
  • Kehilangan nafsu makan
  • Batuk terus-menerus
  • Denyut nadi tidak teratur
  • Palpitasi jantung
  • Perut bengkak
  • Sesak napas
  • Kaki dan pergelangan kaki bengkak
  • Vena leher yang menonjol

Baca Juga: 8 Cara Efektif untuk Menurunkan Denyut Jantung Istirahat

Penyebab gagal jantung paling sering dikaitkan dengan penyakit lainnya. Penyebab paling umum dari gagal jantung adalah penyakit arteri koroner (CAD).

Coronary artery disease (CAD) atau lebih dikenal dengan penyakit jantung coroner adalah gangguan yang menyebabkan penyempitan arteri yang memasok darah dan oksigen ke jantung. Kondisi lain yang dapat meningkatkan risiko gagal jantung meliputi:

  • Kardiomiopati, kelainan pada otot jantung yang menyebabkan jantung menjadi lemah
  • Cacat jantung bawaan
  • Serangan jantung
  • Penyakit katup jantung
  • Jenis aritmia tertentu, atau irama jantung tidak teratur
  • Tekanan darah tinggi
  • Emfisema, penyakit paru-paru
  • Diabetes
  • Tiroid yang terlalu aktif atau kurang aktif
  • HIV dan AIDS
  • Bentuk anemia yang parah
  • Pengobatan kanker tertentu, seperti kemoterapi
  • Penyalahgunaan narkoba atau alkohol

Baca Juga: 8 Tips Penting Menjaga Jantung Agar Tetap Sehat, Salah Satunya Hindari Stres

Gagal jantung adalah kondisi medis serius yang memerlukan perawatan. Perawatan dini meningkatkan peluang pemulihan jangka panjang dengan komplikasi yang lebih sedikit.***

Editor: Dian Effendi

Sumber: Healthline Boldsky

Tags

Terkini

Terpopuler