Network
RINGTIMES BALI – Penembakan terjadi di Mal Mayfair, Wauwatosa, Negara Bagian Wisconsin, Amerika Serikat.
Penembakan brutal itu terjadi pada Jumat, 20 November 2020 waktu setempat.
Delapan orang mengalami luka serius, namun Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban.
Baca Juga: 6 Tips Mengecek Kondisi Ban Mobil Saat Musim Hujan
Pelaku yang diketahui seorang diri masih diburu polisi AS.
“Kemenlu melalui KBRI Washington dan KJRI Chicago, mengikuti perkembangan penembakan di Mayfair Mall, Wisconsin, AS, 20 November 2020 , yang menyebabkan korban luka-luka,” demikian pernyataan Kemenlu RI, Sabtu, 21 November 2020, seperti dikutip RINGTIMES BALI dari laman ANTARA.
“Kami menyampaikan duka cita dan simpati yang mendalam kepada korban dan keluarga,” sambungnya.
Baca Juga: Weton Ini Punya Sifat Penyabar dan Bertanggung Jawab Tinggi Menurut Primbon Jawa, Siapa Ya?
Sejauh ini, belum ada WNI yang menjadi korban atau terdampak serangan keji tersebut.
Menurut catatan Konsulat Jenderal RI (KJRI) Chicago, saat ini terdapat 11.897 WNI yang tinggal di bagian Midwest, AS, sebanyak 877 di antaranya tinggal di Negara Bagian Wisconsin.
“Kemenlu bersama KJRI Chigago akan terus memantau perkembangan situasi dan melakukan komunikasi dengan otoritas setempat untuk memastikan keselamatan serta keamanan WNI,” lanjut isi pernyataan.
Baca Juga: Diperpanjang, Dapatkan Bantuan BST Rp300 Ribu dan BPNT Hingga 2021
Kemenlu juga meminta semua WNI terus waspada dan jika membutuhkan bantuan bisa dapat menghubungi hotline KJRI Chigago di nomor +1-312-920-1880
Sekedar informasi, pelaku meninggalkan TKP sebelum petugas termasuk dari FBI dan kepolisian wilayah tiba.
“Ketika petugas darurat tiba, pelaku sudah tidak ada di tempat kejadian,” terang Jubir Departemen Kepolisian Wauwatosa.
Baca Juga: Sei Sapi Daging Asap Khas Nusa Tenggara Timur Tembus Ibukota
Tujuh dari korban luka merupakan orang dewasa dan satu remaja.
Wali Kota Wauwatosa Dennis McBride menuturkan luka yang mereka alami tidak mengancam nyawa meskipun serius.
Sementara itu, pelaku diidentifikasi sebagai pria kulit putih berusia 20 atau 30 tahunan.***
