Longsor Gletser di Himalaya India, 170 Orang Dikabarkan Hilang

- 8 Februari 2021, 17:09 WIB
ilustrasi gletser
ilustrasi gletser /DSD/pexels.com/@dsd

RINGTIMES BALI – India mengalami musibah besar karena gletser yang pecah di Uttarakhand, Himalaya. Korban dari bencana tersebut ada sekitar 170 orang hilang.

Sungai Dhauliganga adalah sungai yang membawa sebagian pecahan gletser, semburan air, dan debu-debu ke lembah gunung.

Proyek listrik tenaga air kecil di Rishiganga rusak. Proyek tersebut tepat berada di dekat hilir sungai Rishiganga.

Dilansir dari Reuter, 12 mayat telah ditemukan dan ada sekitar 170 orang sedang dalam masa pencarian.

Baca Juga: Semarang Dilanda Banjir dan Tanah Longsor, 1 Orang Hilang Tertimbun Tanah

“Sesuai informasi dari pihak berwenang setempat, sekitar 170 orang hilang dalam kecelakaan ini” ujar salah satu juru bicara polisi perbatasan.

Sangram Singh Rawat, mantan anggota dewan di Desa Raini mengatakan bahwa hampir semua yang ada di sekitar sungai akhirnya tersapu seperti orang-orang, ternak, dan pepohonan.

“Semuanya tersapu, orang, ternak, dan pohon” ujar Sangram Singh Rawat.

Pasukan penyelamat dari polisi perbatasan difokuskan untuk mengebor terowongan sepanjang 2,5 KM di lokasi proyek pembangkit listrik.

Baca Juga: Korban Tanah Longsor di Jawa Barat Salah Satunya Adalah Kepala BPBD

Tidak jelas apa yang memicu longsoran salju pada saat ini, suhu beku yang stabil dan tidak ada hujan menjadi alasan bahwa seharusnya tidak terjadi bencana seperti ini. 

Juni 2013, hujan monsun di Uttarakhand menyebabkan banjir bandang yang merenggut sekitar 6.000 jiwa.

Secara teknis, hujan monsun merupakan angin yang berhembus karena kondisi angin laut dalam skala yang sangat luas.

Beberapa ahli diturunkan untuk mengetahui penyebab dari bencana tersebut. Mohd Farooq Azam, Asisten Profesor Gasiologi dan Hidrologi dari Institut Teknologi India di Hindore mengatakan bahwa bencana harusnya jarang terjadi.

Baca Juga: Hujan Deras di Tabanan Sebabkan Longsor dan Pohon Tumbang, 3 Warga Terjebak

“Ini adalah insiden yang jarang terjadi, ledakan glasial. Gambar satelit dan google earth tidak menunjukan potensi glasial di dekat wilayah tersebut, tetapi ada kemungkinan bahwa mungkin ada kantong air di wilayah tersebut.” Ujar Azam.

Kantong air adalah danau di dalam gletser, yang mungkin menjadi penyebab bencana ini. Sedangkan, kelompok peduli lingkungan di sana menyalahkan aktivitas konstruksi di pegunungan.

Danau di dalam gletser atau danau glasial merupakan badan air yang terbentuk di bawah gletser besar dan mengalir di dalam lapisan es yang besar pula.

Umumnya, Uttarakhand dan Chamoli berada di wilayah yang secara geologis rentan tidak stabil. Pada tahun 1999, sebuah gempa besar disana dikaitkan dengan hancurnya bendungan Tehri.

Baca Juga: Bencana Longsor di Sumedang, Kemensos Salurkan Bantuan Rp1.503 Miliar

Juli 2004, bencana hidrometeorologi menyebabkan tanah longsor dan menewaskan 16 orang di Joshimat yang merupakan salah satu wilayah terdampak bencana ini.

Juni 2005, bencana hidrometeorologi juga terjadi di Chamoli dengan membawa puing-puing besar dan bebatuan di sungai. 11 orang meninggal akibat bencana tersebut.

Sekarang, potongan bagian dari Gletser Nanda Devi telah menyatu dengan sungai Dhauliganga di Desa Raini, sekitar 25 KM dari Joshimath, Himalaya.

Danau Glasial yang diperkirakan meledak tersebut tidak seperti danau biasa. Danau glasial memiliki bongkahan es atau sedimen glasial yang berpotensi meletus di tepi gletser.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: REUTERS Indiatoday.in


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x