RINGTIMES BALI - Resmi menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia sekaligus merangkap menjadi Menteri Keuangan Malaysia.
Pengumuman ini sehari sebelum pelantikan jajaran formasi kabinet Malaysia.
Saat konferensi pers, Anwar Ibrahim akan merangkap menjadi Perdana Menteri sekaligus Menteri Keuangan.
Baca Juga: Resmi Dilantik, Berikut Daftar Nama Dalam Jajaran Kabinet Baru PM Malaysia
Sebelumn penyusunan kabinet yang sekarang akan dilantik. PM Anwar Ibrahim merasa bimbang dan kesulitan untuk susunan formasi kabinet di pemerintahan.
Hal ini disebabkan pemilihan suara yang melibatkan pihak banyak serta PM Anwar Ibrahim menginginkan komposisi parlemen tidak hanya satu golongan saja.
Maka PM Anwar Ibrahim harus berkonsolidasi dengan pihak lain seperti koalisi Barisan Nasional (BN) dan Gabungan Partai Sabah (GPS).
Baca Juga: Usai Aksi Demo pada Xi Jinping, Begini Kondisi Beberapa Kota di China Sekarang
Lalu apa alasan PM Anwar Ibrahim merangkap dirinya sebagai Menteri keuangan?
Dilansir dari laman SCMP pada 3 Desember 2022, hal ini dilakukan karena memperbaiki stabilitas ekonomi negara merupakan latihan bagi seorang Perdana Menteri.
Selain itu Anwar Ibrahim merujuk pada para pemimpin terdahulu yang merangkap diri sebagai Menteri keuangan dalam formasi kabinet.
Baca Juga: Lagi, Warga Palestina Tewas Usai Ditembak Polisi Israel di Tepi Barat
Menanggapi alasan PM Anwar Ibrahim terkait rangkap jabatan. Suyatno Ladiqi selaku pengamat hubungan internasional dari Universitas Sultan Zainal Abidin di Malaysia berpendapat.
“Alasan PM Anwar Ibrahim merangkap ialah untuk menghindari konflik politik ekonomi komponen pendukungnya, maka akan lebih stabil jika posisi Menteri keuangan diawasi oleh Perdana Menteri langsung,” kata Suyatno Ladiqi.
Suyatno ladiqi menilai berdasarkan rekam jejak PM Anwar Ibrahim yang luas.
Baca Juga: Joe Biden Ajukan Syarat Ini untuk Berdiplomasi dengan Vladimir Putin
“Delapan tahun menjadi menteri keuangan bukan sebuah alasan jika PM Anwar Ibrahim tidak bisa merangkap diri,” ungkapnya.
“Jaringan global yang luas menjadi pedoman serta aset penting jika menghadapi krisis global tahun depan,” tambahnya.
Penilaian dari suyatno Ladiqi berdasarkan pengalaman PM Anwar Ibrahim. Anwar Ibrahim pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan pada masa kepemimpinan Mahathir Mohammad pada 1991.
Baca Juga: Resmi! Nama Wakil Perdana Menteri Malaysia yang Baru
Dua tahun berselang tepatnya pada 1993, Anwar Ibrahim diangkat menjadi wakil perdana Menteri oleh Mahathir Mohammad.
Pengalaman Anwar Ibrahim sebagai menteri keuangan bisa diakui ketika krisis moneter melanda dunia termasuk malaysia pada tahun 1994. Anwar Ibrahim dapat membawa Malaysia kala itu dengan baik.
Atas kerja keras dan dedikasinya, Anwar Ibrahim dinobatkan sebagai Finance minister of the year pada 1996 oleh Asiamoney.
Tak lama setelahnya Anwar Ibrahim ditunjuk sebagai ketua komite pembangunan bank dunia pada tahun 1998.
Selama kampanye berlangsung, Anwar Ibrahim memiliki tujuan mendorong ekonomi yang lebih baik.
Untuk itu, anwar ibrahim harus memilih menteri keuangan yang mampu memegang kendali finansial negara dengan baik.
Baca Juga: Pasca Peluncuran Rudal Pyongyang, Tiga Negara Ini Menjatuhkan Sanksi pada Korea Utara
Melihat tahun depan akan terjadinya resesi ekonomi yang dikhawatirkan menghambat ekonomi global.
Anggaran yang cukup besar telah disiapkan untuk melindungi Malaysia dari resesi. Sehingga dapat menstabilkan ekonomi dikala resesi melanda.
Tak hanya pendapat dari suyatno Ladiqi. Pengamat Hubungan Internasional dari Universitas Padjajaran Teuku Rezasyah menjelaskan kemampuan Anwar Ibrahim dalam bidang ekonomi negara.
Baca Juga: Ini Alasan Rusia Larang Adanya Pembicaraan Publik Terkait Informasi Militer di Tengah Perang
“Anwar Ibrahim memiliki kapasitas dan intelijensia baik dan sudah teruji di masa lalu,” kata Teuku Rezasyah.
Teuku Rezasyah menilai bahwa Anwar Ibrahim dapat merangkap dengan baik jika dilihat dari pecapaian pembangunan nasional di bidang ekonomi.***