Hindari Kata-kata Klise Ketika Patah Hati, Simak Alasannya

10 Februari 2021, 21:15 WIB
Hindari Kata-kata Klise Ketika Patah Hati /PIXABAY/hamedmehrnik

RINGTIMES BALI - Proses penyembuhan dari patah hati bagi setiap orang tentunya tidak sama. Bahkan pada orang yang sama, proses penyembuhan patah hati dari hubungan yang satu dan hubungan yang lainnya juga bisa saja berbeda. 

Patah hati setelah putus merupakan salah satu rasa sakit yang banyak dialami orang. Bahkan setiap orang bisa saja mengalami patah hati lebih dari satu kali dalam seumur hidup.

Ketika patah hati, hindari mendengar pepatah atau kata-kata klise karena dapat menghambat penyembuhan.

Dilansir Ringtimesbali.com dari laman verywellmind, ada dua hal yang bisa membuat seseorang bangkit dari patah hati, yaitu menjalin hubungan asmara kembali dengan mantan atau beralih ke hubungan lain yang lebih baik.

Baca Juga: Cara Memulihkan Suasana Hati Pasca Putus Cinta

Dalam kehidupan nyata, masalah hubungan asmara biasanya tidak diselesaikan dengan mudah, dengan waktu hanya dua jam seperti di layar televisi, dan ceritanya pun tidak selalu memiliki akhir yang rapi.

Seringkali hubungan seseorang berakhir dengan cara yang tidak diinginkan.

Ketika mencoba untuk menerima akhir dari suatu hubungan, mendengar kata-kata hampa, pepatah, dan ucapan-ucapan klise yang diulang-ulang biasanya tidak akan membantu.

Meskipun orang mungkin bermaksud baik ketika mereka berkata demikian.

Pandangan yang menyatakan bahwa lebih baik mencintai dan kehilangan daripada tidak pernah mencintai sama sekali, biasanya tidak bisa menenangkan seseorang yang sedang patah hati.

Meskipun pandangan tersebut tidak salah, namun sebaiknya dihindari, karena dapat menyebabkan timbulnya perasaan yang cenderung sentimental dan berpotensi untuk flashback.

Baca Juga: Cara Mencegah Orang Bunuh Diri Akibat Depresi Putus Cinta

Tidak ada teori yang pasti terkait berapa lama seseorang perlu melalui proses penyembuhan dari patah hati.

Namun ada beberapa cara untuk membuat proses penyembuhan patah hati menjadi kesempatan untuk belajar lebih banyak tentang keinginan dan kebutuhan seseorang. 

Wawasan ini bisa digunakan untuk mengembangkan dan memperkuat keterampilan yang sehat.

Perkembangan yang dialami pada proses ini akan membantu seseorang menjalin hubungan yang lebih baik dengan orang lain. Salah satu cara yang bisa dilakukan yaitu memberi waktu untuk berduka.

Segera setelah putus, ketahuilah bahwa tidak apa-apa memberi diri sendiri waktu untuk berduka atas kehilangan. Tidak perlu langsung beralih ke mode pemecahan masalah. 

Baca Juga: 9 Tanda Depresi Setelah Putus Cinta, Bisa Sebabkan Penyakit Jantung dan Diabetes

Langsung mengalihkan perhatian atau melakukan pelampiasan dengan kegiatan-kegiatan tertentu setelah patah hati, bukan pilihan yang bagus.

Pada masa-masa awal, cobalah menahan keinginan untuk mengisolasi diri sendiri. Kesedihan, rasa bersalah, kebingungan, dan perasaan intens lainnya mungkin sangat membebani.

Jangkau orang-orang yang peduli. Untuk menerima perubahan dalam hidup, seseorang membutuhkan dukungan dari keluarga dan teman. 

Jika merasa tidak bisa melepaskan suatu hubungan atau tidak mampu mengatasi kehilangan, bahkan setelah mendapatkan dukungan dari orang terdekat, sebaiknya ikuti konseling.

Baca Juga: 5 Makanan yang Dapat Mengobati Patah Hati, Salah Satunya Cokelat

Konseling akan membantu menyembuhkan dan memulihkan sakit akibat patah hati. Meskipun cara ini belum tentu efektif, namun konseling bisa mencegah dampak yang lebih buruk, yaitu depresi bahkan bunuh diri.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Verywellmind

Tags

Terkini

Terpopuler