Network
RINGTIMES BALI - Putus tidak pernah mudah. Akhir dari suatu hubungan dapat membalikkan dunia dan memicu berbagai emosi.
Beberapa orang bisa dengan cepat menerima kehancuran sebuah hubungan dan melanjutkan hidup, tetapi beberapa orang yang lain mungkin menghadapi depresi.
Depresi bisa menjadi saat yang memilukan, dan rasanya seolah-olah dunia berantakan. Tetapi meskipun kesedihan dan keadaan emosi yang meningkat adalah reaksi normal setelah putus cinta, penting untuk mengenali gejala depresi.
Baca Juga: Stop Patah Hati! Simak 5 Tips Memilih Pasangan
Karena gejala depresi dapat berkisar dari ringan hingga parah, seringkali sulit untuk mengetahui apakah kesedihan yang dialami adalah reaksi normal dari putus cinta atau tanda dari sesuatu yang lebih serius.
Merasa sedih setelah putus cinta adalah hal yang wajar. Tetapi ini tidak berarti bahwa setiap emosi yang dirasakan adalah reaksi yang normal.
Ada gejala putus cinta yang sehat dan tidak sehat. Mengetahui perbedaan antara gejala-gejala tersebut dapat membantu menentukan apakah sedang mengalami depresi atau tidak.
Dilansir Ringtimesbali.com dari laman Healthline, gejala putus cinta yang sehat meliputi kesedihan. Sedangkan gejala putus cinta yang tidak sehat lebih identik dengan depresi. Berikut beberapa gejala kesedihan akibat patah hati yang sehat, antara lain:
Baca Juga: Tips Memanjakan Diri Setelah Patah Hati, Baca dan Segera Terapkan
- kemarahan dan frustrasi
- menangis dan sedih
- takut
- insomnia
- kehilangan minat dalam aktivitas
Meskipun terasa merepotkan, jika mengalami gejala atau reaksi normal terhadap putus cinta, keadaan emosi akan meningkat sedikit demi sedikit saat menyesuaikan diri dengan kehidupan tanpa pasangan.
