Menurutnya, media sosial bisa dijadikan alat untuk memecah belah masyarakat, bukan berarti pembungkaman atau pemerintah anti kritik.
Baca Juga: Belanja Lebih Besar dari Pendapatan Daerah, ini Penjelasan Bupati Badung
"Jika pihaknya menjadikan media sosial sebagai target pengamaman, namun demi untuk mengatur sendi-sendi kehidupan. Jangan pernah beranggapan, jika berbicara di Medsos itu gampang di hapus, meskipun sudah hapus akan bisa dimunculkan kembali,” ungkapnya.
Pilkada 2020 akan menjadi stimulus perekonomian selain untuk menjalankan amanah Undang-Undang dalam mengwujudkan Pilkada yang aman, Demokratis, jujur, adil dan menyehatkan.
Maka sangat diharapkan partisipasi dari semua masyarakat dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. ***(Dicky Armando)