Gubernur: Jangan Terpengaruh Hasutan Tolak Protokol Kesehatan

- 23 Agustus 2020, 13:08 WIB
Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan sambutan pada acara "Kecak New Normal" di Uluwatu
Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan sambutan pada acara "Kecak New Normal" di Uluwatu /roby/tim ringtimes bali

RINGTIMES BALI - Gubernur Bali, Wayan Koster menghimbau masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan jika ingin Bali terbebas dari Covid-19.

Masyarakat Bali tidak boleh terpengaruh dengan propaganda  untuk tidak mematuhi protokol kesehatan dimasa Pandemi Covid-19. Tidak ada cara lain agar Bali bisa bangkit selain mematuhi protokol kesehatan.

Hal ini ditegaskan Wayan Koster pada acara yang bertajuk "kecak new normal" dan digitalisasi pembayaran berbasis QRIS di Uluwatu, Sabtu, 22 Agustus 2020.

Baca Juga: Pembayaran Berbasis QRIS belum Populer, Ini Kata Dirut BPD Bali

"Ketertiban dan kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan dimasa kehidupan era baru ini menjadi taruhan kita bersama, agar muncul kepercayaan dari pihak luar untuk berkunjung ke Bali," ujar Gubernur yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.

Karena ia mengajak semua pihak agar tidak terpengaruh oleh siapa pun juga supaya tidak taat dan tidak tertib untuk menjalankan protokol kesehatan. "Misalnya ajakan untuk tidak memakai masker, itu jangan diikuti," tegas Wayan Koster.

Lebih lanjut, Wayan Koster mengajak segenap masyarakat untuk taat dan disiplin menjalankan protokol kesehatan sesuai tatanan kehidupan era baru.

Baca Juga: Pembunuhan di Baki Dilandasi Ekonomi, Psikolog: Tekan Stres, Emosi, Putus Asa Anda Saat Pandemi

Bali harus segera bangkit, Bali sudah terlalu lama susah karena pandemi covid-19. Perekonomian Bali jatuh, banyak karyawan di PHK, masyarakat sulit memenuhi kebutuhan sehari-hari. Oleh karena itu komitmen sangat dibutuhkan agar pariwisata Bali kembali normal.

Provinsi Bali yang ditopang oleh aspek pariwisata tentunya sangat berkomitmen agar penyebaran Covid-19 di Bali segera berakhir. Semakin lama wabah Covid-19 melanda, makin lama pula Hotel, Restaurant dan tempat-tempat hiburan ditutup.

Hal ini akan sangat berdampak pada Pendapatan Daerah yang bersumber dari pajak hotel, Restaurant dan tempat-tempat hiburan.

Baca Juga: Model Nina Agdal Unggah Pose 'Nakal' dengan Bikini Kecil di Pantai, Begini Penampakannya

Hal senada diungkapkan Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa. Ia mengakui jika perekonomian Bali, khususnya Badung anjlok di masa pandemi Covid-19.

Oleh karena itu masyarakat diminta untuk semaksimal mungkin mematuhi aturan hidup  di era new normal agar perekonomian Bali bisa bangkit lagi.

"Kegiatan hari ini merupakan promosi pada pihak luar bahwa Bali siap menerima Wisatawan," ujar Suiasa.

Baca Juga: Terungkap, Kejagung Tak Punya Data Cadangan, 'Aman' Tersimpan di Gedung Terbakar

Digitalisasi pembayaran berbasis QRIS kata dia adalah bagian dari penerapan teknologi Sistem pembayaran Modern. Pembayaran berbasis QRIS akan mengedepankan transparansi dan human error dalam pengelolaan tempat wisata. ***(Roby)

Editor: Emanuel Oja


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x