Pembayaran Berbasis QRIS belum Populer, Ini Kata Dirut BPD Bali

- 23 Agustus 2020, 13:03 WIB
Direktur Utama BPD Bali, I Nyoman Sudharma sebelum acara kecak new normal dan digitalisasi pembayaran berbasis QRIS berlangsung
Direktur Utama BPD Bali, I Nyoman Sudharma sebelum acara kecak new normal dan digitalisasi pembayaran berbasis QRIS berlangsung /roby/tim ringtimes bali

RINGTIMES BALI- Direktur Utama Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali, I Nyoman Sudharma menegaskan, sosialisasi adalah langkah penting untuk memperkenalkan metode pembayaran berbasis Quick Respon Code Indonesia Standard (QRIS).

Bank BPD Bali bersama pemerintah akan menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat, sehingga pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) bisa memakai barcode QRIS untuk metode pembayaran.

Hal ini ditegaskan Nyoman saat acara "Kecak New Normal dan Digitalisasi sistem pembayaran berbasis QRIS di Uluwatu (Sabtu, 22/8/2020).

Baca Juga: Pembunuhan di Baki Dilandasi Ekonomi, Psikolog: Tekan Stres, Emosi, Putus Asa Anda Saat Pandemi

"Kita bersama pemerintah, khususnya Bank Indonesia akan terus melakukan sosialisasi kepada Masyarakat. Kami Bank BPD Bali juga bersama Bank Nasional dan Bank-bank Swasta akan terus bersinergi dalam melancarkan sosialisasi kepada masyarakat terkait metode pembayaran berbasis QRIS ini," ungkap Nyoman.

Nyoman menargetkan ke depan akan semakin banyak masyarakat yang mengenal metode payment berbasis QRIS. Tujuan akhirnya adalah metode pembayaran berbasis QRIS akan dikenal oleh semua masyarakat Bali.

Oleh karena itu dilaunchingnya metode pembayaran berbasis QRIS yang dilaksanakan di obyek wisata pura Luhur Uluwatu adalah bagian dari sosialisasi kepada masyarakat.

Baca Juga: Model Nina Agdal Unggah Pose 'Nakal' dengan Bikini Kecil di Pantai, Begini Penampakannya

Nyoman juga menegaskan bahwa metode pembayaran berbasis QRIS adalah metode pembayaran berbasis digital yang cepat, murah dan aman.

Pelucuran digitalisasi pembayaran QRIS ini akan memudahkan transaksi mulai dari ticketing, berbelanja souvenir dan semua jenis traksaksi selama berada di area obyek wisata Pura  Uluwatu.

Pariwisata Bali belum dibuka untuk Wisatawan asing namun segala persiapan untuk memerima wisatawan pada obyek pariwisata di Bali terus dilakukan. Termasuk program digitalisasi pembayaran berbasis QRIS.

Baca Juga: Terungkap, Kejagung Tak Punya Data Cadangan, 'Aman' Tersimpan di Gedung Terbakar

Pariwisata Bali rencanannya dibuka pada 11 september mendatang, namun karena kondisi Indonesia secara nasional belum memungkinkan, maka  dibukanya pariwisata Bali untuk turis asing akan disesuaikan dengan kondisi Indonesia secara keseluruhan.

Bali termasuk provinsi terbaik baik dalam  penanganan Covid-19 dari 20 propvinsi yang terpapar. Oleh karena itu sangat diharapkan warga masyarakat untuk tetap patuh menjalankan protokol kesehatan.

Segala propaganda untuk tidak memakai masker dan tidak mematuhi protokol kesehatan harap jangan dihiraukan. Bali bisa bangkit dan meyakinkan dunia internasional bergantung pertisipasi masyarakat dalam menekan laju penyebaran Covid-19.***(Roby)

Editor: Emanuel Oja


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x