RINGTIMES BALI – Pemerintah Provinsi Bali telah mengeluarkan surat edaran (SE) yang mana tidak ada perayaan selama covid-19 termasuk pada tahun baru saka atau perayaan nyepi 1943 untuk semua umat Hindu.
Hingga saat ini pawai Ogoh-ogoh belum juga dilakukan lantaran untuk mencegah penyebaran virus covid-19 di Bali.
Pawai Ogoh-ogoh ini diberhentikan sementara lantaran akan berpotensi menimbulkan kerumunan masyarakat yang cukup besar.
Baca Juga: Makna Pengerupukan dan Ogoh-ogoh Menyambut Hari Raya Nyepi
Sejak adanya wabah covid-19, Bali tidak melakukan pawai sebanyak 2 kali dikarenakan covid-19 ada sejak Desember 2019 lalu.
Melalui kanal youtube Ngurah Buana, ia akan melakukan aksi tidak biasa bersama rekan-rekannya. Aksi ini merupakan aksi prank Ogoh-ogoh yang akan dilakukan sekitar lampu merah Pengandaran, Denpasar.
Ditemani oleh kedua temannya yang bernama Purna Moller dan Yudhi, aksi prank Ogoh-ogoh ini dilakukan mereka semata-mata rindu acara pawai Ogoh-ogoh.
Baca Juga: Mengenal Hari Pangerupukan dan Tradisi Perayaan Ogoh-ogoh Sehari Sebelum Nyepi
“Jadi kita akan ngelakui prank di lampu merah di saat orang-orang tidak ada yang nyeberang, mobil-mobil berhenti. Jadi saat lampu hijau mau nyala kita sudah akan berhenti dan kita gak akan ganggu,” kata Ngurah Buana, dikutip ringtimesbali.com dari kanal Youtubenya.