RINGTIMES BALI - Video pengobatan dengan cara disedot yang dilakukan oleh seorang Jero Balian (ahli pengobatan) telah viral di media sosial Bali pada Selasa 20 April 2021.
Video tersebut tentu saja menuai kontroversi dan menyita perhatian publik. Beredarnya video itu juga diklaim sangat meresahkan warga khususnya umat Hindu Bali.
Netizen pun ramai-ramai mengecam video tersebut lantaran dirasa kurang beretika. Nampak dalam video yang viral itu, sang Jero terlihat seperti hendak mencium pasien.
Baca Juga: Polda Bali Ringkus Pengedar Narkoba, Sabu Berasal dari Lapas Kerobokan
Baca Juga: BPOM Denpasar Sidak Pedagang Takjil di Dalung, Uji Sampel Makanan di Bulan Ramadhan
Pasalnya kualitas gambar yang tidak sempurna membuat masyarakat khususnya para netizen pun bertanya-tanya, bahkan ada yang menuding jika tindakan Jero Balian tersebut telah menodai khususnya agama Hindu.
Adanya video yang membuat orang awam menjadi bertanya-tanya inipun menjadi makanan akun-akun instagram khususnya lokal Bali dan me-repostnya tanpa mengkonfirmasikan kebenaran berita tersebut.
Terkait hal ini, pihak terkait pun langsung memberikan tanggapan klarifikasinya bahwa memang benar ada pengobatan tersebut.
Berikut penjelasannya dikutip dari akun instagram @ajikdw:
Baca Juga: Polresta Denpasar Lakukan Penyekatan Mudik di Dua Titik dari 6 - 17 Mei 2021
Nama metode pengobatan yang digunakan adalah mesedot. Proses mesedot dilakukan setiap hari kajeng wage. Dijelaskan, pasien yang berobat di hari biasa tidak akan mendapat prosesi ini.
Dalam proses mesedot Jero yang dalam hal ini nertindak sebagai yang mengobati pasiennya dalam keadaan trance atau kelinggihinan.
Gender pun katanya, tidak hanya kepada wanita saja walau laki-laki jika berobat pada saat rahina kajeng wage akan dilakukan hal seperti itu.
"Karena Ida yang diiring Jeno punika tedun ngelinggihan raga sang jeronya," ucap akun Bayu Sena yang memberikan penjelasan kepada akun @ajikdw_ yang ikut membagikan postingan video pengobatan tersebut, dikutip ringtimesbali.com, Rabu 21 April 2021.
Baca Juga: 3 Petinggi Manajemen Pelindo III Ditetapkan sebagai Tersangka oleh Polda Bali
Biasanya, lanjutnya proses sedot ini mendeteksi penyakit secara otomatis.
"Kadang mohon maaf memang letaknya di bagian tubuh yang mungkin tidak lazim. Tetapi terkadang juga hanya di kepala saja tergantung seberapa banyak penyakit yang dimiliki oleh pasien tersebut," jelasnya.
Kadang juga sang Jero, katanya sampai menyedot kaki seorang pasien yang kadang memiliki penyakit kulit (busuk kaki).
Dalam logika orang normal dalam keadaan sadar apalagi seorang jero tidak akan pernah melakukan hal ini.
Tetapi karena dalam keadaan di linggihin sesuunan yang beliau iringmentah itu renancag yang merasuki raganya untuk membersihkan pasien dari penyakit nbeliau tidak merasa jijik, katanya.
Praktek ini sudah berjalan sekitar 15 tahun. Bahkan katanya banyak pasien yang sudah disembuhkan oleh sang jero.
Pihak keluarga pasien sudah menyetujui akan hal ini dan jika memang berobat pas rahina kajeng wage akan dilakukan proses mesedot.
Dalam video tersebut sesungguhnya ada 12 pasien dan banyak yang menyaksi
kan proses mesedot tersebut.
Pihaknya meminta agar para netizen tidak beropini negatif terlebih dahulu terhadap apa yang belum jelas diketahui, pungkasnya.
Atas viralnya klarifikasi dari pihak terkait ini pun banyak netizen yang memberikan tanggapannya seperti akun instagram @bali.gelap, mkanya jangan suka copas???? teliti dulu dan pahami berita????
Bahkan akun @jayadarmika pernah menjalani pengobatan tersebut dan membagikan pengalamannya.
Baca Juga: Sasar Toko Vape, Dua Pemuda Asal Badung Diringkus Polisi, Sudah Lakukan Aksi Pencurian di 7 TKP
"Saya pernah berobat dgn metoda mirip disedot seperti itu, di kedua mata, yg keluar serpihan kayu warna hitam, pas disedot itu rasanya mata seperti diiris ????," ucapnya.***