Rindu Perayaan Nyepi, Remaja Bali Lakukan 'Prank' Ogoh-ogoh Versi Manusia

13 Maret 2021, 08:40 WIB
Ogoh-ogoh di Bali. /Dok. Pemerintah Kota Denpasar

RINGTIMES BALI – Pemerintah Provinsi Bali telah mengeluarkan surat edaran (SE) yang mana tidak ada perayaan selama covid-19 termasuk pada tahun baru saka atau perayaan nyepi 1943 untuk semua umat Hindu.

Hingga saat ini pawai Ogoh-ogoh belum juga dilakukan lantaran untuk mencegah penyebaran virus covid-19 di Bali.

Pawai Ogoh-ogoh ini diberhentikan sementara lantaran akan berpotensi menimbulkan kerumunan masyarakat yang cukup besar.

Baca Juga: Makna Pengerupukan dan Ogoh-ogoh Menyambut Hari Raya Nyepi

Sejak adanya wabah covid-19, Bali tidak melakukan pawai sebanyak 2 kali dikarenakan covid-19 ada sejak Desember 2019 lalu.

Melalui kanal youtube Ngurah Buana, ia akan melakukan aksi tidak biasa bersama rekan-rekannya. Aksi ini merupakan aksi prank Ogoh-ogoh yang akan dilakukan sekitar lampu merah Pengandaran, Denpasar.

Ditemani oleh kedua temannya yang bernama Purna Moller dan Yudhi, aksi prank Ogoh-ogoh ini dilakukan mereka semata-mata rindu acara pawai Ogoh-ogoh.

Baca Juga: Mengenal Hari Pangerupukan dan Tradisi Perayaan Ogoh-ogoh Sehari Sebelum Nyepi

“Jadi kita akan ngelakui prank di lampu merah di saat orang-orang tidak ada yang nyeberang, mobil-mobil berhenti. Jadi saat lampu hijau mau nyala kita sudah akan berhenti dan kita gak akan ganggu,” kata Ngurah Buana, dikutip ringtimesbali.com dari kanal Youtubenya.

Aksi yang dilakukan oleh Ngurah Buana dan kedua temannya sontak membuat para pengendara bingung dan tertawa.

Memiliki rasa tidak malu, ketiganya mempraktikkan cara mengangkat Ogoh-ogoh, Gerakan, dan pakaian khas Bali seperti memakai Endek, serta udeng khas Bali.

Baca Juga: 6 Kegiatan Sebelum dan Sesudah Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka

Prank ogoh-ogoh versi manusia ini dilakukan kurang lebih sebanyak 5 kali dengan mematuhi protokol kesehatan yakni memakai masker.***

Editor: Muhammad Khusaini

Tags

Terkini

Terpopuler