Mendag Lutfi Ajak Anggota APEC Perkuat Pertumbuhan Ekonomi

24 Mei 2022, 08:05 WIB
Logo pertemuan APEC 2022 di Thailand. /ANTARA/HO-APEC Secretariat

RINGTIMES BALI – Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi serukan agar anggota APEC ‘Kembali ke Perdagangan’ untuk perkuat pertumbuhan ekonomi akibat Covid-19 dan hadapi tantangan geopolitik.

“Kita harus kembali ke perdagangan, kita harus kembali ke ekonomi, kita harus kembali ke jalur pertumbuhan,” ucap Mendag Lutfi pada Senin, 23 Mei 2022 dikutip dari Antara.

Mendag Lutfi menyampaikan krisis akibat Covid-19 mengajarkan bahwa tanpa adanya kerjasama antar negara, tantangan dunia yang terus datang akan sulit diatasi. Artinya, kerjasama antar ekonomi menjadi kunci untuk pemulihan dunia.

Baca Juga: Presiden Jokowi Ajak Benci Produk Asing, Mendag: Jangan Dibesar-besarkan

Berdasarkan keterangannya, perdagangan merupakan tulang punggung kesejahteraan dan merupakan salah satu kunci perdamaian dunia.

Untuk mencapai hal tersebut, ia mengatakan agar APEC harus bersama-sama sepakat untuk kembali kepada ekonomi demi perdamaian dan kesejahteraan dunia.

Hal tersebut ia sampaikan ketika menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri Asia-Pasific Economic Cooperation (APEC) Ministers Responsible for Trade (MRT) ke-28 yang digelar di Bangkok, Thailand.

Baca Juga: Polisi Diprotes LBH Bali Gegara Pengaduan Kasus Perdagangan Orang Tak Digubris

Pertemuan tersebut merupakan pertemuan fisik pertama setelah dua tahun terakhir akibat Covid-19. Pertemuan itu diadakan pada 21-22 Mei 2022 dan dihadiri para Menteri Perdagangan dari 21 anggota APEC.

Menurut Lutfi, tantangan geopolitik turut mewarnai pertemuan APEC MRT ini sebab memberikan dampak signifikan bagi suplai perdagangan global, harga komoditas, dan inflasi.

Apalagi saat ini di seluruh dunia masih berusaha untuk pulih dari krisis ekonomi akibat Covid-19.

Baca Juga: Profil Indrasari Wisnu Wardhana, Dirjen Kemendag Tersangka Korupsi Ekspor Minyak Goreng

“Krisis pandemi Covid-19 memberikan tantangan bagi Indonesia. Pada dua tahun terakhir kami berjuang untuk keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah,” ucapnya.

Dirinya menjabarkan langkah agar anggota APEC kembali untuk fokus ke perdagangan dan peningkatan ekonomi, khususnya di kawasan Asia Pasifik salah satunya lewat pembahasan tentang Free Trade Area of the Asia Pacific (FTAAP).

“Sudah hampir dua puluh tahun sejak pertama kali pembahasan FTAAP, namun masih terdapat perbedaan pandangan diantara anggota APEC dalam menentukan arah ke depannya. Untuk itu, penting untuk menyepakati pemahaman bersama agar memberikan manfaat yang luas bagi perekonomian global,” ucapnya.

Baca Juga: Kasus Dugaan Suap Ekspor Benih Lobster, Edhy Prabowo Mengaku Tak Takut Dihukum Mati

Sementara itu, pembahasan sistem perdagangan multilateral, Indonesia akan menekankan seluruh anggota APEC agar berusaha mengembalikan fungsi WTO untuk mendapatkan manfaat dari sistem perdagangan multilateral.

Pada pertemuan Konferensi Tingkat Menteri WTO ke-12 yang akan digelar pada Juni 2022, dibutuhkan upaya global untuk memastikan relevansi WTO dalam menghadapi tantangan yang tengah dihadapi dunia.

Langkah pertamanya yaitu membangun dialog upaya membangun sistem perdagangan multilateral yang berfungsi dengan baik diantara anggota APEC.

Baca Juga: Jokowi Puji Elon Musk sebagai Sosok Jenius dalam Hal Teknologi

“Kedua, anggota APEC harus memimpin komitmen memperkuat sistem perdagangan multilateral serta menekankan hasil konkret dan berarti dari pertemuan MC-12 terutama sistem penyelesaian sengketa WTO yang kredibel,” ucapnya.

Di tengah kenaikan harga pangan akibat disrupsi global, ia mengatakan Indonesia mendorong penyelesaian negosiasi pertanian dan pembentukan disiplin subsidi perikanan yang efektif sebagai solusi, dengan memastikan keseimbangan yang adil atau level-playing-field.

Ia juga menegaskan pentingnya pernyataan bersama anggota APEC untuk keberhasilan hasil pertemuan MC-12.

Menurutnya, saat ini perlu menjaga relevansi dan integritas APEC untuk mendukung sistem perdagangan global dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Nilai Insentif Fiskal Kesehatan Alami Penurunan Seiring Normalisasi

Ia mengatakan APEC harus menyelesaikan tiap masalah dengan proporsional dan berimbang serta menekankan pentingnya kelanjutan kerja. Maka dari itu, Indonesia mendorong pencapaian kesepakatan bersama Menteri Perdagangan APEC untuk menunjukan relevansi dan integritas APEC di tengah krisis demi mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Namun, dirinya menyayangkan pertemuan tahun ini hanya menyepakati APEC Chair’s Statement sebab belum berhasil menyepakati pernyataan bersama terkait penyelesaian isu geopolitik.***

 

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler