RINGTIMES BALI - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali mengklaim jumlah investor pasar modal di Pulau Dewata menunjukkan peningkatan yang cukup tinggi, yaitu mencapai double digit secara tahun ke tahun (yoy).
Investasi dalam pasar modal biasanya berbentuk pembelian saham-saham, obligasi, reksadana dan surat berharga lainnya.
"Pada Januari 2024, jumlah investor saham di Bali sebanyak 118.812 single investor udentification (SID) atau tumbuh 23,82 persen yoy dan jumlah investor Reksa Dana dan SBN yang masing-masing tumbuh sebesar 23,07 persen yoy dan 24,44 persen yoy," ungkap Kepala OJK Bali, Kristrianti Puji Rahayu, di Denpasar, Sabtu (30/3/2024).
Lebih lanjut dia mengatakan, untuk nilai kepemilikan saham di Bali mencapai Rp4,56 triliun atau tumbuh 6,25 persen yoy melandai, dibandingkan Desember 2023 yang sebesar 8,46 persen yoy.
Baca Juga: Sekda Adi Arnawa Membuka Forum Penguatan Karakter Bangsa Melalui Toleransi dan Moderasi Beragama
Selain itu, penyaluran pembiayaan melalui Modal Ventura di Provinsi Bali sebesar Rp84,59 triliun dengan pertumbuhan sebesar 3,16 persen yoy, meningkat dibandingkan Desember 2023 yang terkontraksi sebesar -1,35 persen yoy.
"Tingkat Wan Prestasi 90 hari (TWP 90) dari Modal Ventura sebesar 1,50 persen, masih stabil dibandingkan Desember 2023 yang sebesar 1,50 persen," tuturnya.
Demikian juga untuk piutang pembiayaan perusahaan pembiayaan di Bali posisi Januari 2024 masih menunjukkan pertumbuhan yang cukup tinggi, walaupun dengan laju yang melandai dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.