"Pembiayaan dari Perusahaan Pembiayaan di Bali mencapai Rp10,92 triliun, tumbuh 20,45 persen yoy, sedikit lebih tinggi dibandingkan posisi Desember 2023 yang tumbuh sebesar 20,37 persen yoy," jelasnya.
Apalagi menurutnya, pembiayaan tersebut didominasi oleh pembiayaan kepada Perdagangan Besar dan Eceran seperti Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor (market share 28,03 persen) serta pembiayaan kepada Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya (market share 13,13 persen).
"Di sisi lain, tingkat pembiayaan bermasalah relatif rendah dan terkendali. Tingkat Non Performing Financing (NPF) posisi Januari 2024 sebesar 0,99 persen, sedikit menurun dibandingkan Desember 2023 yang sebesar 1,15 persen," pungkasnya.***