Baca Juga: Pemkot Denpasar Siap Gelar Lomba Tari Barong Ket dan Mekendang Tunggal Remaja Tahun 2023
Lebih lanjut Bupati Giri Prasta, mengatakan dalam pelaksanaan Pujawali ini dapat dikatakan Puja itu dilaksanakan oleh Sulinggih bersama Pemangku sedangkan Walinya dilaksanakan oleh welaka, ada Sekaa Gong, Pesantian, Topeng Sidakarya, tari Rejang lan renteng itu yang dimaksud puja wali.
“Diharapakan agar dudonan ini benar dan mautama dan sudah benar dan mautama ini yang dimaksud upacara, upakara lan uparengga itu sarana dan taksu jagat Bali yang mautama. Setelah itu diharapkan juga masyarakat semua untuk bersatu dalam melaksanakan upacara seperti ini karena dengan bersatu setengah perjuangan akan berhasil serta dengan bersatu kita bisa membuatkan jembatan emas untuk generasi kedepan," ungkapnya.
Sementara itu Manggala Karya I Made Sukawana, menyampaikan terima kasih atas kehadiran Bapak Murdaning Jagat Badung bersama undangan lainnya atas kehadiran ikut ngrastiti bakti. Dilaporkan upacara Utamaning Utama Tawur Balik Sumpah, Rsi Gana, Melaspas lan Mendem Pedagingan serangkaian Karya Mamungkah.
Ngenteg Linggih lan Tawur Agung, Ngusaba Dalem, Pura Kahyangan Dalem, Nemuning Rahina Buda Wage Merakih Pinanggal 20 September 2023 yang akan datang. Karya ini dipuput oleh 30 sulinggih dan upacara ini medasar 3 Kerbau, Wewalungan Suku 4, Kuku 2 semua berisi dan memakai Bebangkit 108 soroh.
“Upacara ini dimulai pada Tanggal 8 Februari diawali dengan nyukat genah, Tanggal 4 Mei nancep sanggar tawang, mari suda bumi, surya candra naga, pengrasa karya, pada Tanggal 8 Mei nyengker setra, dan hari ini (11/9) kalaksanayang upacara Tawur Balik Sumpah, Rsi Gana, Melaspas lan Mendem Pedagingan, dan Puncak Piodalan pada tanggal 20 September, Penyineban Tanggal 1 Oktober 2023,” jelasnya.***