Sekda Adi Arnawa Hadiri Rapat Kerja Dengan Tim Banggar DPRD Badung

- 9 Agustus 2023, 20:17 WIB
Sekda Wayan Adi Arnawa menghadiri Rapat Kerja dengan Tim Banggar DPRD Kabupaten Badung di Ruang Rapat Madya Gosana Lantai III Sekretariat DPRD Kabupaten Badung, Rabu (9/8).
Sekda Wayan Adi Arnawa menghadiri Rapat Kerja dengan Tim Banggar DPRD Kabupaten Badung di Ruang Rapat Madya Gosana Lantai III Sekretariat DPRD Kabupaten Badung, Rabu (9/8). /Dok Humas Badung

RINGTIMES BALI - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa selaku Ketua Tim TAPD Badung menghadiri Rapat Kerja dengan Tim Banggar DPRD Kabupaten Badung di Ruang Rapat Madya Gosana Lantai III Sekretariat DPRD Kabupaten Badung, Rabu (9/8).

Rapat kerja yang  membahas Rancangan Perubahan KUA dan PPAS Perubahan Tahun 2023 ini turut dihadiri Ketua DPRD Badung Putu Parwata serta diikuti oleh seluruh anggota Banggar DPRD Badung dan anggota Tim TAPD Kabupaten Badung.

Sekda Adi Arnawa seusai Rapat Kerja menyampaikan terkait dengan pertanyaan dari salah satu anggota Banggar DPRD tentang perbaikan bendungan yang jebol di Subak Penarungan.

Sekda menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Badung tidak bisa menyentuh karena itu menjadi kewenangan Balai Wilayah Sungai Bali Penida.

Pemkab Badung akan memikirkan dampak dari Bendungan yang jebol, sehingga para petani di sekitarnya mengalami gagal panen.

Baca Juga: Penjelasan Bupati pada Rapat Paripurna DPRD Badung Perubahan KUA-PPAS APBD 2023

”Terkait hal ini, Bapak Bupati Badung Nyoman Giri Prasta tetap minta agar petani jangan sampai jadi korban, untuk itu tim teknis dari Dinas Pertanian dan Pangan sudah menghitung angka kerugian gagal panen yang dialami para petani, tapi mekanismenya tetap mekanisme akibat dampak bencana. Terkait dengan angka untuk penanganan Subak Penarungan sudah sempat dihitung kurang lebih keseluruhan Rp. 1,3 miliar dan mudah-mudahan itu tidak salah, yang jelas nanti petani akan kita bantu,” jelasnya.

Lebih lanjut Sekda Adi Arnawa mengungkapkan rencana dari pemerintah untuk membuat Museum yang ada di bekas Bom Bali, karena bagaimanapun juga tempat terjadinya Bom Bali itu sekarang menjadi destinasi wisata sehingga perlu dikemas sedemikian rupa untuk bagaimana membuat sebuah monumen yang lebih representatif.

Sehingga monument itu bisa menjadi bagian dari destinasi, kendati demikian perlu dievaluasi lagi apakah memungkinkan terlaksana mengingat saat ini adalah anggaran perubahan.

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah