“Tidak lagi hanya kita berbicara soal senioritas, tetapi bila senioritas yang tidak memiliki prestasi, tidak bisa berinovasi, tidak bisa berkreasi, akan merugikan sekolah. Menjadi leader di sekolah, maka mereka harus bisa menjadikan sekolah sebagai pusat budaya, pendidikan, sebagai administrator, inovator dan kreator,” jelasnya.
“Sehingga senioritas itu tidak selalu menjadi jaminan. Untuk itu kami dorong guru-guru muda mempunyai motivasi untuk membangkitkan, memajukan pendidikan sekolah untuk lebih baik lagi,” jelasnya.
Salah satu guru termuda yang menerima SK Kepala Sekolah, I Made Arsana mengatakan, adapun proses yang sudah dilewati yakni mengikuti alur yang sudah ditentukan, meningkatkan kompetensi.
“Saya ucapkan terimakasih kepada Bapak Bupati Badung yang sudah memberikan kesempatan kepada saya untuk menjadi Kepala Sekolah,” ujarnya.
“Kedepan saya akan selalu belajar, menempa diri, apalagi di umur yang masih muda, tentu masih banyak yang perlu dipelajari, salah satunya belajar mengikuti program guru penggerak, disamping juga saya ingin meningkatkan kualitas diri serta menambah pengalaman,” ujarnya.***
Baca Juga: Wabup Suiasa Terima Kunja Pemkab Pangandaran