Menkes Sebut Penyediaan Bahan Baku Dukung Ketahanan Kesehatan Indonesia

- 5 April 2023, 14:00 WIB
Menkes Budi menyampaikan bahwa penyediaan bahan baku di bidang farmasi secara mandiri, mampu mendukung sistem ketahanan kesehatan Indonesia.
Menkes Budi menyampaikan bahwa penyediaan bahan baku di bidang farmasi secara mandiri, mampu mendukung sistem ketahanan kesehatan Indonesia. /Kemenkes.

RINGTIMES BALI - Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa penyediaan bahan baku di bidang farmasi secara mandiri, mampu mendukung dan menyokong pemerintah dalam mewujudkan sistem ketahanan kesehatan Indonesia.

Budi menerangkan bahwa upaya preventif pemerintah dalam mewujudkan sistem ketahanan kesehatan adalah melalui pembangunan fasilitas deteksi kesehatan mulai dari laboratorium (lab) kesehatan masyarakat, PCR, hingga genome sequence.

Ia juga menjelaskan bahwa salah satu penyebab tingginya tingkat kematian dunia, termasuk yang di Indonesia, diakibatkan oleh beberapa penyakit yang menurut anggapan masyarakat tidak penting untuk dilakukan penanganan.

Menurut Budi, jika kita lihat kembali dalam sejarah, penyebab kematian tertinggi di dunia bukanlah perang antar sesama manusia, melainkan penyakit menular yang disebabkan oleh kelompok makhluk bernama patogen berupa bakteri, parasit, maupun virus.

Baca Juga: Menko Perekonomian Minta UMKM Ambil Bagian untuk Majukan Ekonomi Digital

Lebih lanjut dijelaskan Budi bahwa masyarakat yang meninggal akibat penyakit stroke dan juga kanker jumlahnya lebih banyak, jika dibandingkan dengan mereka yang meninggal akibat bencana alam maupun perang.

Berdasarkan laporan dari BPJS Kesehatan pada tahun 2022, bahwa penyakit jantung menempati posisi kasus terbanyak di Indonesia atau sebanyak 15,59 juta kasus.

Kemudian disusul kanker dengan 3,2 juta kasus, lalu stroke dengan jumlah 2,53 juta kasus, ada juga gagal ginjal 1,32 juta kasus, dan pneumonia dengan jumlah lebih dari 635 ribu kasus.

Menurut Budi, Indonesia perlu melakukan langkah-langkah preventif seperti pemahaman peran obat dan farmasi bagi kehidupan manusia, serta penyediaan sistem ketahanan kesehatan melalui kemandirian bahan baku farmasi di dalam negeri.

Baca Juga: Seekor Ikan Paus Sperma Ditemukan Terdampar di Pantai Lepang, Klungkung 

Beberapa hal tersebut penting dilakukan guna mempersiapkan diri, jika suatu saat nanti Indonesia berhadapan dengan pandemi lagi.

Budi juga menjelaskan bahwa wujud keberhasilan sistem transformasi ketahanan kesehatan sangat bergantung pada obat-obatan, industri farmasi, vaksin, dan surveilans.

Walaupun Indonesia sudah mempunyai teknologi vaksin berbasis protein dan virus, namun sampai saat ini belum bisa melakukan produksi vaksin berbasis vektor RNA/DNA secara mandiri.

“Sehingga dalam pemenuhan kebutuhannya masih bergantung pada negara lain,” ucap Budi, dikutip dari Antara, Rabu, 5 April 2023.

Baca Juga: Calon Penumpang Citilink Ditemukan Meninggal Dunia di Bandara I Gusti Ngurah Rai

Sementara itu, menurut Budi, kapasitas penelitian dan pembangunan industri obat-obatan dan farmasi berbasis kimia, darah, dan bioteknologi tengah diupayakan untuk semakin diperkuat.

Hal ini penting dilakukan guna mendukung sistem pertahanan kesehatan di dalam negeri.*** 

Editor: Jero Kadek Wahyu Baratha


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x