Network
RINGTIMES BALI – Amerika Serikat telah bekerjasama dengan Korea Selatan untuk mengadakan pelatihan militer bersama sebagai upaya antisipasi serangan Korea Utara.
Militer Korea Utara melakukan provokasi dengan menembakan rudal balistik pada hari Minggu, 19 Maret 2023.
Kepala Staf Gabungan mengatakan bahwa mereka telah mendeteksi rudal yang diluncurkan dari Dongchang-ri, yang merupakan sebuah lokasi penembakan roket jarak jauh utama Korea Utara di pantai barat lautnya, pada pukul sebelas siang waktu setempat.
Rudal tersebut telah terbang sekitar 800 kilometer melintasi daratan sebelum jatuh ke perairan lepas pantai timur.
Baca Juga: Serangan Rusia ke Ukraina Timur Menewaskan 2 Orang Serta 8 Orang Terluka
Uji senjata yang dilakukan oleh Korea Utara diduga dengan sengaja menargetkan Latihan Freedom Shield yang telah dimulai pada hari Senin lalu.
Dugaan itu diperkuat dengan sudah empat kali Korea Utara mengirimkan rudalnya dan termasuk pada hari Kamis sebelumnya, saat Presiden Yoon Suk Yeol bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di Tokyo.
Korea Utara telah menembakan rudal balistik antarbenua Hwasong-17 ke Laut Timur antara Korea Selatan dan Korea Utara, kemudian Korea Utara juga telah meluncurkan dua rudal balistik jarak pendek pada bulan 14 Maret dan dua rudal jelajah dari kapal selam pada 12 Maret.
Baca Juga: Gempa 6,8SR Guncang Ekuador dan Peru Akibatnya 14 Orang Meninggal Dunia
