Network
Kepala Staf Gabungan mengutuk tindakan provokasi yang dilakukan oleh Korea Utara, karena telah melanggar aturan terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB, dan juga mengatakan jadwal latihan mereka tidak akan terpengaruh oleh provokasi tersebut.
Latihan yang terbesar sejak 2018 ini akan berlanjut hingga Kamis depan.
Kementerian Pertahanan Nasional mengatakan bahwa pembom strategis B-1B AS yang telah bergabung dalam latihan bersama dengan jet tempur siluman F-35A Korea Selatan dan pesawat tempur F-16 AS di langit di atas Semenanjung Korea pada hari Minggu.
"Aliansi Korea Selatan-AS, mempertahankan tingkat tertinggi dari postur pertahanan gabungan terhadap ancaman konsisten Korea Utara terhadap stabilitas regional dan akan mencapai 'perdamaian melalui kekuatan' berdasarkan kemampuan dan postur militer sekutu yang kuat, sambil meningkatkan kepercayaan pada pencegahan AS yang diperpanjang," ungkap pernyataan kementerian tersebut dilansir dari Koreatimes, 19 Maret 2023.
Baca Juga: Antisipasi Ketegangan Saat Bulan Ramadhan, Mesir Jadi Tuan Rumah Bertemunya Israel dan Palestina
Sedangkan pihak Korea Utara menuduh Korea Selatan dan Amerika Serikat sedang melakukan latihan militer bersama sebagai upaya persiapan invasi.
Banyak pihak yang mengkhawatirkan Korea Utara akan meningkatkan ketegangan lebih lanjut dengan lebih banyak melakukan aksi uji senjata, termasuk kemungkinan uji coba senjata nuklir yang pertama kali dilakukan pada tahun 2017.***
Cek berita lainnya dari Ringtimes Bali dengan KLIK DI SINI.
