Ratusan Orang Ditahan di Iran, Imbas Keracunan Massal Para Pelajar

- 13 Maret 2023, 09:01 WIB
Ilustrasi bendera Iran. Otoritas Iran menangkap 100 orang yang diduga terlibat dalam insiden keracunan para pelajar.
Ilustrasi bendera Iran. Otoritas Iran menangkap 100 orang yang diduga terlibat dalam insiden keracunan para pelajar. /Reuters/Lisi Niesner

RINGTIMES BALI - Pihak berwenang Iran telah menangkap lebih dari 100 orang yang diduga terlibat dalam insiden keracunan di sekolah-sekolah di negara tersebut.

Kementerian Dalam Negeri mengatakan bahwa Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei telah menyerukan hukuman maksimal bagi para pelaku.

Menurut sebuah pernyataan dari kementerian yang dikutip oleh kantor berita IRNA, penangkapan ratusan orang terjadi di Teheran dan sepuluh provinsi lainnya, 

Berdasarkan pernyataan tersebut, beberapa dari mereka yang ditangkap  menggunakan zat-zat yang tidak berbahaya dan berbau untuk menimbulkan kekhawatiran aksi menutup sekolah-sekolah.

Baca Juga: Cina Tentang Rencana Jepang Buang Limbah Radioaktif Nuklir Fukushima ke Laut

Sementara pelaku lainnya dengan motif permusuhan menggunakan zat-zat yang tidak diketahui untuk menciptakan ketakutan psikologis dan teror di kalangan siswa. Imbasnya, sekolah pun ditutup.

Kementerian tersebut mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki apakah kasus yang menimpa lebih dari 50 sekolah ini berhubungan dengan Organisasi Mujahidin Khalq.

Organisasi tersebut belakangan dianggap sebagai kelompok teroris yang diduga didukung oleh Amerika Serikat, Arab Saudi, dan Israel.

Iran telah dilanda serangkaian keracunan ringan yang misterius sejak November lalu, keracunan massal itu menyebar ke lebih dari 50 sekolah.

Baca Juga: Perang Dingin, Korea Selatan Kembangkan Penghacur Rudal Korea Utara

Lebih dari 1.000 siswi telah terkena dampaknya hingga memicu protes dari para orang tua.

Beberapa orang tua yang khawatir, bersikap mengeluarkan sementara anak-anak mereka dari sekolah.

Ada beberapa versi mengenai sosok di balik insiden keracunan tersebut. Presiden Ebrahim Raisi menyalahkan musuh-musuh dari luar Iran.

Sementara Wakil Menteri Kesehatan Iran Younes Panahi mengatakan bahwa kelompok agama garis keras yang menentang pendidikan perempuan mungkin terlibat dalam insiden tersebut.

Baca Juga: TikTok Diblokir di Belgia dan Beberapa Negara Lain, Kenapa?

Khamenei telah berikrar maksimal. Berbicara kepada para wartawan pekan lalu, ia menyebut insiden tersebut sebagai kejahatan luar biasa yang tidak dapat dimaafkan.

Khamenei menegaskan jika keracunan massal pada semua siswa terbukti di pengadilan, para pelaku harus menghadapi hukuman maksimal tanpa pengampunan.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: RT


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah