Network
RINGTIMES BALI - Dalam ajang lomba ogoh-ogoh yang diadakan Provinsi Bali, tim penilai lomba mulai melakukan penilaian terhadap sejumlah ogoh-ogoh di Kabupaten Klungkung.
Kepala Bidang (Kabid) Kesenian Dinas Kebudayaan Klungkung, Made Sukarya mengatakan rangkaian penilaian lomba ogoh-ogoh mulai dilaksanakan hari ini, Kamis, 9 Maret 2023.
Hingga saat ini, hanya ada tiga dari empat kecamatan yang mengikuti penilaian untuk mewakili Klungkung di lomba ogoh-ogoh provinsi.
"Kecamatan Dawan, Kecamatan Klungkung, dan Kecamatan Nusa Penida, sementara Kecamatan Banjarangkan tidak," ucapnya, Kamis 9 Maret 2023.
Baca Juga: Nekat Gantung Diri Gara-Gara Utang, Warga Karangasem Ditemukan Meninggal Dunia.
Terkait lomba ogoh-ogoh ini, sebelumnya telah dilakukan sosialisasi kepada para Yowana di desa masing-masing kecamatan.
Lanjut Sukarya, tim dari masing-masing kecamatan telah melakukan penilaian dan evaluasi terhadap peserta ogoh-ogoh yang kemudian akan dievaluasi oleh Tim Penilai Kabupaten.
"Tim Kecamatan awalnya menilai ogoh-ogoh yang mengikuti lomba selanjutnya penilian diserahkan ke Penilai Kabupaten untuk dicari yang terbaik untuk mewakili Klungkung," bebernya.
Saat ini, berdasarkan penilaian yang dilakukan tim penilaian dari tiga kecamatan yang ada, delapan ogoh-ogoh dipastikan memperebutkan posisi.
Baca Juga: 7 WNA Hampir Hilang Terseret Ombak di Pantai Pererenan
Tiga ogoh-ogoh dari Kecamatan Klungkung, tiga ogoh-ogoh dari Kecamatan Dawan, dan dua ogoh-ogoh dari Kecamatan Nusa Penida.
"Total ada Delapan ogoh-ogoh dipastikan akan dinilai untuk mendapatkan posisi satu, dua dan tiga oleh Kabupaten untuk mewakili di lomba Provinsi," terangnya.
Terkait hadiah bagi yang mendapatkan predikat juara, pihak provinsi menyediakan hadiah masing-masing, yaitu juara I sebesar Rp50 juta, juara II Rp30 juta, dan juara III Rp25 juta.
"Dan untuk yang tidak memperoleh juara tetap memperoleh uang pembinaan sebesar Rp5 juta," imbuhnya.
Baca Juga: Marcus Rashford Puji Bruno Fernandes: Saya Suka Bermain dengan Dia
Sementara terkait penilaian, kata Sukarya, secara umum profil ogoh-ogoh yang dibuat yaitu profil Bhuta Kala Raksasa, Bisaca, Denawa, maupun Detya.
"Dan yang pasti tidak mengandung unsur SARA, menampiilkan unsur seksual dan mengundang polemic secara umum," ucapnya.
Lebih lanjut, Sukarya berharap kepada para Yowana yang ada di Kabupaten Klungkung untuk bisa tampil dalam lomba tersebut.
Di samping ajang kreativitas seni dan budaya, lomba ini bisa dijadikan hal positif untuk bisa ditunjukkan pada kabupaten lainnya.
"Kami akan siap mewadahi para kaula muda (Yowana) dalam menjaga kearifan lokal berupa Seni dan Budaya agar tetap berkesinambungan," katanya.***
