GUPBI Harapkan Kolaborasi Peternak di Bali dan NTT

- 26 Februari 2023, 21:55 WIB
GUPBI Harapkan Kolaborasi Peternak di Bali dan NTT.
GUPBI Harapkan Kolaborasi Peternak di Bali dan NTT. /Laurensius Adrian Putra Segu/Ringtimes Bali

“Ada yang salah dalam pola kemitraan tersebut. Seharusnya dia bermitra dengan petani penghasil bahan baku seperti jagung atau kedelai," tutur Hari Suyasa.

Lebih lanjut dia memuji peternak di Bali cepat tanggap dan cerdas menangani PMK sehingga tidak cepat menyebar.

Baca Juga: Perkelahian Brutal Diduga Pelajar di Buleleng Berujung Damai

Apalagi pada tahun 2019 lalu, menyeruak Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) yang menghantam peternak, selain itu ada virus flu babi African Swine Fever (ASF) yang menyebabkan kematian hebat bagi ternak babi di Bali.

"Beruntung peternak kita sudah cerdas tangani PMK sehingga tidak menyebar, dan sejak tahun 2021 kita sudah mulai bangkit,” imbuh Suyasa yang juga bakal calon Anggota DPD RI dapil Bali.

Dalam diskusi turut hadir perwakilan peternak dari kelompok tani dan ternak Panca Sejati, Desa Luwus, Kabupaten Tabanan, Wayan Artana.

Baca Juga: Industri Motor Listrik Indonesia Diharapkan Unggul dan Dominasi Pasar Global

Dia mengatakan memang sebelumnya peternak sempat kolaps akibat penyakit yang malanda, lalu diperparah daya serap pasar yang turun akibat hantaman pandemi covid-19 lalu.

"Untuk menyiasati hal itu peternak khususnya di kelompok Panca Sejati melakukan terobosan pembuatan pakan fermentasi," ungkap Artana.

Menurutnya terobosan pakan fermentasi ini telah berjalanan hampir dua tahun, dan kini peternak bisa merasakan manfaatnya melalui penurunan Harga Pokok Produksi (HPP).

Halaman:

Editor: Annisa Fadilla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah