Dan segala persiapan untuk menjemput jenazah sang istri, sang suami terlebih dahulu berkomunikasi dengan berbagai pihak pemerintah terkait juga keluarga besar korban.
Sebelumnya Nyoman Ranten tidak mengetahui bencana gempa di Turki tersebut dirinya mengetahui ada kejadian tersebut dikabari keluarganya.
"Pada Senin (6/2) itu ditelepon sama kakak untuk menanyakan keadaan istri, saya bilang baik-baik saja karena kemarinnya sempat video call. Saya tidak tahu kejadian gempa itu seperti apa, karena saya tidak lihat HP, nggak sempat lihat berita di TV. Setelah mengetahui ada berita itu (gempa) baru saya chat, saya telepon, tapi nggak ada respon," katanya.
Rasa khawatirnya semakin menjadi saat mengetahui ada gempa di Turki, apalagi dirinya tidak mendapatkan kabar dari sang istri serta komunikasi terputus saat itu.
Pada akhirnya pada Jum'at 16 Februari 2023, dirinya dikejutkan ada berita duka dari kepolisian dan dikabarkan bahwa ada dua orang perempuan korban gempa Turki.
Baca Juga: Kunker ke NTB, Tim Saber Pungli Pusat Apresiasi Pemkot Mataram
Setelah menerima kabar itu dirinya membawa anak-anak berangkat ke Rumah Sakit Bhayangkara jalan Trijata, Denpasar, Bali, untuk mengeceknya
Setelah melakukan tes DNA pada salah seorang perempuan yang baru ditemukan tersebut ternyata benar adalah sang istri, Ni Wayan Supini.
Diketahui bahwa Ni Wayan Supini ini adalah salah satu pekerja migran sebagai seorang terapis di Turki dengan menggunakan visa wisata saat pergi ke sana.