Network
"Kami tidak mau lagi ASF terjangkit di Bali. Artinya, kami perketat lagi dengan menggunakan biosecurity yang disemprotkan di kandang-kandang," ungkapnya.
Distan Pangan Bali juga telah memperketat pintu masuk untuk ternak babi dan sapi.
Utamanya di pintu masuk Kabupaten Jembrana, Padangbai, dan Celukan Bawang.
Pelaku-pelaku usaha yang sering menjual bibit babi keluar Bali juga tidak menemukan masalah terkait dengan virus ASF.
"Sudah lama sekali itu dan tidak ada masalah. Cuma (ternak babi) masuk (ke Bali) yang tidak boleh," kata Sunada.
Baca Juga: Bidlabfor Polda Bali Ungkap Penyebab Kebakaran SPBU Nusa Ceningan
Ternak babi yang keluar Bali pun harus melalui perizinan dengan tujuan untuk dipotong.
Ia juga membantah isu-isu yang beredar bahwa babi di Bali terjangkit virus ASF.
"Kemarin diisukan Bali, padahal kita tidak kena. Kita juga tidak pernah membawa babi ke sana (NTT) semenjak adanya kasus PMK itu," tegasnya.
Lebih lanjut, ia berharap agar Bali tetap aman dan tidak ditemukan virus ASF maupun PMK lagi.***
