Dosen UII Dikabarkan Hilang di Turki Setelah Pulang dari Norwegia

- 20 Februari 2023, 15:01 WIB
Dosen UII Ahmad Munasir Ravie Pratama dikabarkan hilang di Turki, setelah acara di Oslo.
Dosen UII Ahmad Munasir Ravie Pratama dikabarkan hilang di Turki, setelah acara di Oslo. /Ringtimes Bali/Abdul Munim/FTI UII / images

RINGTIMES BALI - Ahmad Munasir Ravie Pratama, Dosen Fakultas Teknik UII dikabarkan menghilang di Turki. Kabar hilang ini disampaikan pihak keluarga dan rekan kolega UII.

Kabar muncul ketika pihak keluarga menunggu  kepulangan Ahmad Munasir ke Istanbul, 12 Februari. Namun tidak ada kabar setelahnya. Laporan ke KBRI Ankara pun ditindaklanjuti pihak KBRI. Pihak KBRI sedang berproses untuk koordinasi dengan pihak lain.

Konsul Jenderal RI Istanbul, Imam Asyari, menyatakan KBRI Ankara menerima kabar tersebut langsung dari pihak keluarga Ahmad Munasir.

Melalui pesan singkat melalui aplikasi WhatsApp, istri Ahmad Munasir, menyatakan suaminya terakhir kali berkomunikasi saat masih berada di Oslo, Norwegia pada 12 Februari 2023.

Mengingat tidak ada kabar lanjutan, kebingungan dan prediksi berkembang di antara pihak keluarga, serta rekan-rekan Ahmad Munasir di UII.

Baca Juga: TNI-POLRI Upayakan Pembebasan Pilot Susi Air Bernegoisasi Dengan KKB

Rektor UII, Fathul Wahid, memberi konfirmasi bahwa ini berawal dari acara di University of South Eastern Norway di Norwegia.

Fathul Wahid bersama 2 dosen lain, dan Ahmad Munasir, datang ke Oslo untuk menghadiri acara ini. Sesuai jadwal acara tersebut, kata dia, dimulai selama sepekan sejak tanggal 5 Februari 2023.

Selesai acara, kepulangan dari Oslo adalah 12 Februari 2023. Kepulangan ini diputuskan individu. Ahmad Munasir diketahui memilih terbang dengan rute Oslo-Istanbul-Riyadh-Istanbul-Jakarta. 

Fathul Wahid menerangkan alasan kenapa Ahmad Munasir harus melakukan perjalanan ke Riyadh, Arab Saudi, sebelum dia kembali ke Indonesia.

Disebabkan Ahmad Munasir dari Norwegia, akan menghadiri konferensi di Riyadh, Arab Saudi.  Menurut Wahid, panitia konferensi di Arab Saudi akan membayar tiket pesawat Ahmad Munasir untuk penerbangan ke Arab Saudi.

Dengan syarat, Ahmad Munasir harus transit melalui Riyadh sebelum kembali ke Indonesia. Ahmad Munasir memenuhi arahan itu.

Baca Juga: Mabes Polri Berencana Untuk Membangun Rumah Sakit Bhayangkara Kelas 4 di Kabupaten Jombang

Seharusnya, setelah konferensi di Arab Saudi tersebut, Ahmad Munasir transit ke Turki. Setelahnya, dilanjutkan ke Jakarta.

Jadwal ini yang sudah diketahui bersama sejak di Oslo. Semua meyakini berjalan aman dan lancar saja untuk Ahmad Munasir.

Istri Ahmad Munasir, mengkonfirmasi bahwa ada suara pesawat ketika komunikasi terakhir via telpon ke Ahmad. Ahmad mengatakan akan pulang ke Soekarno Hatta pada 16 Februari 2023. Diduga, posisi hari itu di Turki. 

Ahmad Munasir juga menyampaikan bahwa dia memastikan akan tiba di Jakarta pada 16 Februari 2023 pukul 18.00 WIB.

Setelah itu, menurut Wahid, pihak keluarga kehilangan kontak sepenuhnya dengan Ahmad Munasir. Pesan, telpon, tidak terdengar lagi.

Kolega UII, pihak keluarga, sudah menghubungi pihak Turkish Airlines, pihak konferensi di Norwegia, serta pihak konferensi di Arab Saudi, hingga detik ini belum ada perkembangan berarti. 

Baca Juga: Breaking News: Kapolda Jambi Alami Kecelakaan Helikopter dalam Rangka Kunjungan Kerja

Kehilangan ini tidak ada yang bisa memprediksi. Mengingat kesehatan Ahmad Munasir selama di Oslo, baik-baik saja. Tidak ada keluhan apapun. Dan tidak ada firasat yang meragukan kondisi Ahmad Munasir.

Lost Contact ini tidak diprediksi sebelumnya oleh banyak pihak. Keluarga Ahmad Munasir merasakan keheranan dan kebingungan melihat kehampaan ini.

Mengingat jawaban dan tata cara komunikasi Ahmad Munasir terdengar meyakinkan. Tidak terdengar kata-kata atau irama tempo ketakutan menghadapi situasi. Semua terdengar lancar dan cenderung aman.

Pihak keluarga menunggu di Bandara Soekarno-Hatta seperti jadwal Ahmad Munasir yang dikabarkan jauh sebelumnya. Akan tetapi, Ahmad Munasir tak tampak hingga semua pesawat kosong. Pihak Angkasa Pura bahkan mengkonfirmasi tak ada nama Ahmad Munasir.

Indikasi bahwa Ahmad Munasir hilang saat di Turki muncul karena terdapat jejak aktivitas daring di negara tersebut. Jejak itu terlihat pada 13 Februari 2023 sekitar pukul 03.00 WIB dan 08.00 WIB. 

Baca Juga: Presiden Kunjungi Pasar Wonokromo dalam Kunjungan Kerja ke Surabaya

"Setelahnya tidak ada jejak dari telepon genggamnya yang dapat dilacak,” kata Wahid, dikutip dari Antara, Senin, 20 Februari 2023.

Pihak keluarga masih cemas menunggu kabar dari KBRI Turki, serta pihak kepolisian mengenai kondisi terakhir Ahmad Munasir.

Dikabarkan, pihak polisi akan bekerjasama dengan Interpol, untuk memperluas daya jangkau pencarian Ahmad Munasir. Baik di Turki, maupun di Arab Saudi. Norwegia pun dimungkinkan untuk crosscheck ulang.

Interpol memiliki jaringan dan akses cukup luas di berbagai negara. Nama orang hilang yang dilaporkan secara resmi, akan dilacak real time 24 jam.

Dan sebagian besar kasus orang hilang ditemukan oleh pihak Interpol, tentu waktu penemuan berbeda, bisa mingguan maupun bulanan.

Baca Juga: Perekonomian Indonesia Tumbuh 5,31 Persen, Presiden Jokowi Lebih Baik dari Negara Maju

Pencarian terarah ini mempertimbangkan banyak faktor sepertikesamaan data fisik, lokasi terakhir, dan kondisi di sekitar lokasi.***

Cek berita lainnya dari Ringtimes Bali dengan KLIK DI SINI.

Editor: Jero Kadek Wahyu Baratha


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah