Warga menunggu pihak terkait melaksanakan misi penyelamatan dengan helikopter, dan mengirim kebutuhan pokok untuk bertahan di berbagai lokasi pengungsian.
Baca Juga: Gempa Turki-Suriah: Truk Bantuan PBB Lintasi Bab Al-Salam
Pihak tanggap darurat setempat bersama kepolisian, militer, mengatakan bahwa mereka masih belum dapat menghubungi lebih dari 1.400 orang hingga Rabu sore.
Badai Cyclon Tropis Gabrielle, menerjang di Pulau Utara Selandia Baru itu pada hari Minggu. Badai ini berlanjut dalam waktu yang lama, mengakibatkan kerusakan dan situasi darurat di pantai timur Pulau Utara.
"Kami menunggu dan akhirnya melewati masa-masa terburuk dari badai ini, namun kami belum keluar dari bahaya besar kedepannya," ujar Menteri Manajemen Darurat Kieran McAnulty dalam sebuah konferensi pers.
"Badai tropis ini adalah bencana kategori besar signifikan. Sudah memakan waktu berminggu-minggu bagi daerah-daerah yang paling terdampak kerusakan," ujar Kieran.
Baca Juga: Update Gempa Turki-Suriah: Warga di Barat Laut Suriah Kecewa Dengan PBB
"Pemulihan membutuhkan waktu lebih lama dari diperkirakan," katanya, seraya menambahkan bahwa negara ini akan menghadapi bencana ini dalam jangka panjang," tambah Kieran.
Berbicara dalam sebuah jumpa pers yang disiarkan di televisi nasional, Perdana Menteri Chris Hipkins mengumumkan bahwa semua warga yang terdampar di atap rumah karena banjir telah diselamatkan.
Chris Hipkins akan memperpanjang masa darurat dan mengirimkan bantuan pokok bagi seluruh warga yang mengungsi. Chris Hipkins memperingatkan bahwa situasi tetap berbahaya beberapa hari lagi.