Kasus DBD di Denpasar Capai 1.096 Selama 2022, Dinkes Denpasar Dorong Partisipasi Masyarakat

- 26 Januari 2023, 14:21 WIB
Kasus DBD di Denpasar Capai 1.096 Selama 2022, Dinkes Denpasar Dorong Partisipasi Masyarakat.
Kasus DBD di Denpasar Capai 1.096 Selama 2022, Dinkes Denpasar Dorong Partisipasi Masyarakat. /dok. Humas Pemkab Denpasar

RINGTIMES BALI - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Denpasar catat kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) mencapai angka 1.096 selama tahun 2022. Angka tersebut lebih tinggi dari tahun 2021 yang tercatat 587 kasus.

Menangani hal tersebut, Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Denpasar dr. A.A. Ngr. Gd. Dharmayuda, M.Kes ungkap pihaknya telah melakukan upaya pencegahan.

Di antaranya dengan melakukan upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M.

Baca Juga: Disperindag Akan Gelar Peringatan Hari Arak Bali 2023 di Nusa Dua, Undang Stakeholder dari Hilir hingga Hulu

“Kami tetap melakukan upaya pencegahan, yaitu dari upaya PSN 3M. Jadi, tetap menggerakkan unsur masyarakat dan pemberdayaan masyarakat untuk mengajak masyarakat melakukan upaya Gertak atau Gerakan Serentak PSN karena itu yang paling utama," ujarnya pada Selasa, 24 Januari 2023.

Selain itu, upaya PSN juga dilakukan dengan pemeriksaan jentik berkala ke rumah-rumah oleh petugas Juru Pemantau Jentik (Jumantik).

Kendati demikian, petugas Jumantik menemukan kendala selama mendatangi rumah warga. Seperti beberapa rumah masyarakat yang tertutup dan tidak bisa dimasuki oleh petugas.

Baca Juga: Segera Disidangkan, Polresta Denpasar Serahkan Tersangka Pengedar Sabu ke Kejari Badung

"Begitu ditemukan jentik nyamuk di rumah tersebut dan kasus DBB, tolong jangan menyalahkan pemerintah tidak bergerak sama sekali dan Jumantik tidak datang. Kalau ada tempat tergenang dan tidak ada kolam tidak berisi air itu sudah harus diberikan larvasidasi," jelasnya.

Hal ini menjadi PR untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, khususnya memasuki kondisi hujan yang tidak menentu.

Ia menyebutkan kondisi hujan yang tak menentu ini mengakibatkan jentik-jentik nyamuk tumbuh dan berkembang biak dalam 4 hingga 5 hari dalam genangan air.

Baca Juga: Bupati Giri Prasta Apresiasi Semangat Lansia Werda Sari dan ST. Eka Dharma

"Jadi, harus ada pemberdayaan dini yang harus menjadi titik poin penanggulangan demam berdarah. Kalau gerakan masyarakat secara swadaya dan berdaya melakukan gerakan itu dengan jargon satu rumah satu Jumantik, saya yakin sebenarnya kasus demam berdarah ini bisa terkontrol dengan baik," kata Dharmayuda.

Lebih lanjut, Dinkes Denpasar akan tetap melakukan upaya PSN 3M dan fogging khusus di Denpasar.

Di tahun 2023, pihaknya juga akan mulai melakukan kerja sama pengembangan dengan World Mosquito Program (WMP) dari Australia lewat Komisi IX DPR RI. Serta melaksanakan kerja sama dengan Provinsi Bali dan Dinas Kesehatan Provinsi Bali melalui teknologi inovasi Wolbachia.***

Editor: Annisa Fadilla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x